Soloraya
Kamis, 11 Mei 2017 - 10:45 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Pemkab: Pusat Bakal Bangun Terminal Peti Kemas di Nguter

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kawasan industri mulai diperlebar hingga Kecamatan Bendosari dan Polokarto.

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mengklaim pemerintah pusat memberikan sinyal pembangunan terminal peti kemas di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Pemkab Sukoharjo menetapkan wilayah Nguter menjadi Kawasan Industri Nguter.

Advertisement

Tahun ini kawasan industri mulai diperlebar hingga Kecamatan Bendosari dan Polokarto. Terminal peti kemas dibutuhkan untuk menunjang kelancaran pelaku industri dalam menerima atau mengirim hasil produksi.

Pernyataan itu disampaikan Sekda Sukoharjo, Agus Santoso kepada wartawan di kantornya, Rabu (10/5/2017). Sekda berharap tahapan-tahapan penyelesaian pembangunan terminal peti kemas dimulai tahun ini. “Sudah ada sinyal [pembangunan terminal peti kemas] dari pusat tentang wacana pembangunan terminal peti kemas. Salah satu pertimbangan dukungan pemerintah pusat karena industri besar di Sukoharjo banyak dan kebutuhan jalur transportasi diperlukan.”

Sekda mengatakan butuh bantuan dan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat karena dana yang dibutuhkan besar. Selain anggaran, ujarnya, proses perizinan juga berada di pemerintah pusat ataupun provinsi. “Pelaku industri di Sukoharjo butuh akses transportasi untuk memangkas waktu pengiriman barang ke pasar. Alternatif yang ada adalah jalur kereta api. Embrio kereta api sudah ada dan sudah berjalan dari Solo-Sukoharjo dan Wonogiri,” katanya.

Advertisement

Lebih lanjut Sekda menjelaskan prediksi ke depan jalur jalan raya akan semakin padat kendaraan sehingga tidak memungkinkan truk kontainer berjalan sesuai standar kecepatan. “Jalan aspal akan rusak dan kemacetan panjang sudah mengintai. Saat ini Pemkab Sukoharjo masih menunggu realisasi sinyal pusat.”

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan perluasan pabrik PT Sritex pada 21 April, mengapresiasi regenerasi di PT Sritex yang terus berkembang dan membuka lapangan kerja. Presiden minta PT Sritex menjaga nama baik Indonesia dengan menjaga kualitas produk dan tepat waktu pengiriman.

“Pemerintah fokus kepada perbaikan infrastruktur agar biaya produksi turun. Jika jalan becek biaya operasional akan mahal sehingga harga produksi tinggi,” katanya.

Advertisement

Jokowi mengatakan perbaikan infrastrukur dilakukan tidak hanya di Pulau Jawa saja, tapi juga dilakukan di luar Pulau Jawa. Seperti membenahi pelabuhan, airport, dan lainnya. Semua itu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing agar tidak kalah dalam berkompetisi dengan produk negara lain.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto saat itu juga mengatakan pemerintah terus mendukung infrastruktur dan meminta pengembangan jalur kereta api dari Sukoharjo ke Solo. Dari Solo bisa ke Tanjungpriok karena dalam satu bulan bisa ada lalu lintas 1.000 truk kontainer. Menurutnya, jalur tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Soal pengembangan jalur kerata api tersebut akan dibawa ke Menteri Koordinator untuk ditindaklanjuti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif