Soloraya
Rabu, 10 Mei 2017 - 10:10 WIB

WISATA SOLO : Kemendikbud bakal Merevitalisasi Museum Keraton Kasunanan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat benda koleksi di Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (2/5/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, Kemendikbud akan merevitalisasi Museum Keraton Kasunanan pada tahun ini.

Solopos.com, SOLO — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan merevitalisasi Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mulai tahun anggaran 2017. Selain revitalisasi fisik bangunan, manajemen pengelolaan museum juga bakal dibenahi agar lebih optimal.

Advertisement

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan revitalisasi Museum Keraton mendesak untuk direalisasikan. Kemendikbud akan mengajukan anggaran revitalisasi Museum Keraton pada APBN Perubahan (APBN-P) 2017.

“Revitalisasi akan dikebut mulai tahun ini,” kata dia ketika dijumpai wartawan seusai meninjau Museum Keraton Kasunanan, Selasa (9/5/2017) sore. (Baca juga: Museum Keraton Kasunanan Akhirnya Dibuka Kembali)

Advertisement

“Revitalisasi akan dikebut mulai tahun ini,” kata dia ketika dijumpai wartawan seusai meninjau Museum Keraton Kasunanan, Selasa (9/5/2017) sore. (Baca juga: Museum Keraton Kasunanan Akhirnya Dibuka Kembali)

Didampingi Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo dan rombongan, Hilmar meninjau area dalam Keraton yang tertutup dari media massa. Dari hasil peninjauan, Hilmar mengatakan bangunan Keraton, termasuk museum butuh direvitalisasi.

Untuk revitalisasi fasad atau tampilan luar bangunan Keraton akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sedangkan Kemendikbud fokus pada revitalisasi Museum Keraton, termasuk koleksi dan manajemen museum.

Advertisement

“Jadi manajemen pengelolaannya nanti kami akan bahas agar museum menjadi menarik, termasuk fisik bangunannya juga perlu direvitalisasi,” katanya.

Harga tiket masuk pun tak luput dari sorotan Hilmar. Tiket masuk turis asing misalnya hanya Rp 15.000 per pengunjung. Nilai tersebut tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan sehingga perlu dihitung ulang.

Menurutnya, daya tarik Museum Keraton dinilai lemah. Padahal koleksi Museum Keraton bernilai sejarah tinggi. “Jadi mestinya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan asing atau pun domestik,” katanya.

Advertisement

Guna mewujudkan revitalisasi itu, Kemendikbud berencana mengintensifkan koordinasi dengan Pemkot Solo dan pengelola Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Beberapa hal menyangkut pengelolaan Keraton ke depan dinilai perlu kerja sama dengan Ditjen Kebudayaan.

Pelibatan pihak swasta dalam mengelola museum juga perlu dibicarakan, termasuk kucuran bantuan anggaran melalui dana corporate social responsibility (CSR). “Badan pengelola Keraton harus secepatnya dibentuk. Pembentukan badan pengelola tertuang dalam Keppres No. 23/1988,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan hasil peninjauan bersama Dirjen Kemendikbud akan menjadi salah satu bahan dalam rapat koordinasi terkait cagar budaya Keraton dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Kementerian Dalam Negeri (Mendagri), Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kemendikbud dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Jakarta, Rabu (9/5/2017) ini.

Advertisement

“Keraton perlu direvitalisasi, termasuk museumnya. Karena koleksi museum itu bernilai tinggi,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif