Transportasi Solo, PT KAI mulai menyosialisasikan pembangunan jalur kereta bandara.
Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai menyosialisasikan penataan aset seiring rencana pembangunan jalur kereta Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan.
Sementara itu, PT Angkasa Pura (AP) I masih menunggu terbentuknya join venture untuk membangun stasiun di Bandara Adi Soemarmo. General Manager (GM) PT AP I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, menyampaikan setelah peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 8 April lalu, proses pembangunan belum dimulai karena masih menunggu join venture atau konsorsium terbentuk.
Hal ini karena PT KAI lebih paham mengenai ketentuan pembangunan stasiun sedangkan rencana elevated akan ditangani PT PP. “Dana sudah disiapkan tapi pembangunan belum bisa dilakukan karena masih menunggu join venture terbentuk,” ungkap Usman kepada Solopos.com, Selasa (9/5/2017). (Baca juga: Puluhan Bangunan Tepi Tol Soker Terkena Proyek Jalur Kereta Bandara)
Hal ini karena PT KAI lebih paham mengenai ketentuan pembangunan stasiun sedangkan rencana elevated akan ditangani PT PP. “Dana sudah disiapkan tapi pembangunan belum bisa dilakukan karena masih menunggu join venture terbentuk,” ungkap Usman kepada Solopos.com, Selasa (9/5/2017). (Baca juga: Puluhan Bangunan Tepi Tol Soker Terkena Proyek Jalur Kereta Bandara)
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, menyampaikan join venture akan dibentuk empat badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT AP I, PT KAI, PT PP, dan PT Adhi Karya. Namun, Agus memastikan stasiun di bandara akan mulai dibangun tahun ini.
Pembangunan akan berjalan paralel dengan persiapan lain, seperti sosialisasi pembebasan lahan dan penertiban aset PT KAI. Hal ini karena jalur kereta bandara akan menggunakan 3,5 km jalur yang ada ditambah 10 km jalur baru.
Apabila kereta bandara selesai dibangun, bandara, stasiun, dan terminal di Solo akan terhubung sehingga konsep integrasi moda transportasi akan benar-benar terwujud. Selain itu, Bandara Adi Soemarmo juga dekat tol trans Jawa sehingga akses semakin mudah.
“Harapan intermoda ini mampu mengembangkan ekonomi kawasan sehingga terbentuk airport city dengan tumbuhnya pusat bisnis dan rekreasi baru,” imbuhnya.
Corporate Communication Manager PT KAI Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, menyampaikan mulai Senin (8/5/2017), sosialisasi kepada warga mulai dilakukan untuk penataan aset. Sosialisasi akan dilakukan di tiga lokasi, yakni Gilingan, Nusukan, dan Kadipiro.
“Belum dihitung berapa luas lahan [PT KAI] yang digunakan warga. Ini sosialisasi dulu, setelah itu nanti baru pengukuran,” kata dia.
Menurut rencana, kereta bandara akan memanfaatkan double track. Namun, pada tahap pertama ini dibangun satu trek terlebih dahulu. Apabila sudah ramai dan permintaan tinggi, trek kedua akan dibangun.