Jogja
Rabu, 10 Mei 2017 - 17:20 WIB

Lelang Cabai Dimulai, Harga Dibuka dengan Rpp22.500 per Kg

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman cabai (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Pembukaan lelang cabai di pasar lelang sejak Senin (8/5/2017) menunjukkan harga cabai di tingkat petani sebesar Rp22.500 per kilogram

 
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pembukaan lelang cabai di pasar lelang sejak Senin (8/5/2017) menunjukkan harga cabai di tingkat petani sebesar Rp22.500 per kilogram (kg).

Advertisement

Sejak lima hari terakhir, petani mulai memanen cabai merah keriting dan menjualnya di pasar lelang. Sebelum pasar lelang dibuka, harga cabai tersebut panen Rp12.000 hingga Rp14.000 di tingkat petani. Namun, sejak pasar lelang dibuka, harga naik hingga tembus Rp22.500 per kg.

Ketua Asosiasi Petani Cabai Kulonprogo, Sudiro dihubungi pada Selasa (9/5/2017) menjelaskan kendati pasar lelang cukup menyulitkan pedagang mendapat untung dari menjual hasil panen mereka, pasar lelang cabai di Kulonprogo membantu petani dan konsumen dalam bertransaksi. Adanya pasar lelang, juga mencegah petani menjual cabai mereka kepada tengkulak.

Sudiro menambahkan, pihaknya menjamin ketersediaan cabai dapat mencukupi kebutuhan masyarakat hingga hari raya Idul Fitri. Nantinya, 80% cabai dari Kulonprogo dijual ke Bandung, Jakarta hingga Sumatera. Mengingat, permintaan pasar Kulonprogo akan cabai, tergolong rendah.

Advertisement

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Eko Purwanto mengatakan Pemkab akan menyiapkan lahan seluar 100 hektare (ha), di masing-masing kecamatan di Kulonprogo, untuk mendukung program tanam cabai. Ini merupakan salah satu upaya mengatasi tingginya harga cabai.

Nantinya, dari tanah tersebut, 60 Ha akan ditanami cabai merah, sedangkan 40 Ha sisanya ditanami cabai rawit. Selanjutnya, bantuan akan diberikan dalam bentuk pupuk, benih, dan mulsa, dengan nilai bantuan Rp30 juta per ha.

“Sudah ada delapan kecamatan yang mengajukan proposal. Antara lain Lendah, Panjatan, Sentolo, Nanggulan, Temon, Samigaluh, Kalibawang dan Girimulyo. Terdiri dari 18 kelompok tani,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif