News
Selasa, 9 Mei 2017 - 05:10 WIB

Pemkot Solo Bentuk Satgas Pangan Jelang Ramadan, Ini Tugasnya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Pemkot Solo membentuk Satgas Pangan untuk mengawasi pergerakan harga kebutuhan pokok.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membentuk Tim Satuan Petugas (Satgas) Pangan. Tim Satgas dibentuk untuk mengawasi harga kebutuhan pokok selama Ramadan hingga Lebaran mendatang.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Subagiyo, mengatakan tim satgas pangan terdiri atas berbagai elemen dan instansi, di antaranya Disdag, TNI/Polri, hingga Kejaksaan Negeri. Dengan adanya satgas pangan, stok bahan pangan diharapkan tidak akan diganggu oknum penimbun sembako.

Disdag juga mengantisipasi permainan monopoli oleh golongan tertentu. “Teknis kerja tim adalah setiap hari mengawasi harga kebutuhan. Tapi misal terjadi gejolak harga tinggi, barang langka, dan lainnya bisa langsung dieksekusi,” kata Subagiyo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (8/5/2017).

Nantinya kerja tim Satgas Pangan akan terpadu dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo. Perbedaannya, TPID terfokus pada inflasi daerah sedangkan Satgas Pangan dipersiapkan khusus mengawasi kebutuhan barang pokok menjelang Ramadan hingga selama Lebaran nanti.

Advertisement

Selain itu, juga untuk mengantisipasi kelangkaan barang kebutuhan pokok serta disparitas harga dari produsen ke konsumen. Pengawasan ini dinilai penting sebab spekulan berpeluang besar memainkan harga. Mereka tidak memedulikan imbas kelangkaan bahan pangan yang bisa memicu gejolak.

Kebiasaan menumpuk bahan pangan juga kerap dilakukan spekulan menjelang Ramadan dan Lebaran. Untuk mengantisipasi praktik curang itu, sejumlah petugas akan disebar untuk melakukan penyelidikan.

“Posisi Satgas Pangan di bawah naungan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Jadi ketika ada yang main curang akan kami jatuhi sanksi dan bisa dijerat pidana,” katanya.

Advertisement

Subagiyo tak memungkiri selama Ramadan hingga Lebaran tingkat konsumsi belanja masyarakat mengalami kenaikan. Namun, dia tetap mengimbau masyarakat bisa mengendalikannya. “Jangan menuruti emosi untuk konsumsi berlebih. Ini yang penting,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif