Soloraya
Selasa, 9 Mei 2017 - 07:00 WIB

Mandi di Irigasi, Warga Tanon Sragen Tewas Terpeleset

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi dan warga menunjukkan lokasi kejadian kecelakaan air yang mengakibatkan remaja Dukuh Karangtalun, Sambiduwur, Tanon, Sragen meninggal dunia, Senin (8/5/2017). (Istimewa/Kapolsek Tanon AKP Agus Jumadi)

Warga tenggelam di Sragen.

Solopos.com, SRAGEN—Achmad Sarifudin, 14, pelajar kelas II SMP asal Dukuh Karangtalun RT 012, Desa Sambiduwur, Tanon, Sragen ditemukan tak bernyawa di irigasi Sungai Karangsigit RT 004, Desa Sambiduwur, Senin (8/5/2017) siang. Achmad diduga terpeleset dan tenggelam saat mandi di bendung tersebut.

Advertisement

Kapolsek Tanon AKP Agus Jumadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso kepada Solopos.com, Senin sore, menyampaikan peristiwa nahas itu bermula saat tiga orang remaja, yakni Aziz Achmad Faisal Abroro, 14; Muh. Rizqi Prasetyo, 12; dan Dani Wijayanto, 13, yang juga tetangga Achmad membeli bensin di rumah Achmad. Aziz sempat mengajak Achmad mandi di sungai tetapi ajakan itu ditolak.

Mandi Bersama

Ketiga remaja itu melanjutkan perjalanan menuju ke sungai di Dukuh Karangsigit. Mereka mandi bersama di sungai itu. Tak berapa lama, mereka melihat Lilin Nuha Ashkan, 14, dan Bagus Tejo Pamungkas, dari Dukuh Karangtalun RT 022 datang bersama Achmad. Lilin dan Bagus ikut mandi di sungai. Semula Achmad hanya menunggu.

Advertisement

“Lama-lama korban tertarik untuk ikut mandi. Teman-temannya mengingatkan karena korban tak bisa berenang. Korban nekat mandi di sungai yang dangkal. Saat itulah, korban terpeleset dan masuk ke perairan sungai yang dalam. Korban tenggelam dan teman-teman kaget langsung mencari korban,” ujar Agus sepengetahuan Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Saptiwi, kepada Solopos.

Salah satu remaja itu langsung meminta bantuan warga sekitar. Setelah dilakukan pencarian bersama-sama, Achmad ditemukan warga di sekitar sungai itu dalam kondisi meninggal dunia.

Warga langsung menghubungi Polsek Tanon. Agus pun berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Sragen dan Puskesmas Tanon.

Advertisement

“Hasil pemeriksaan medis memperkirakan korban meninggal dunia dua jam sebelum ditemukan warga, pada pukul 11.30 WIB. Kotoran keluar pada dubur dan belum kaku. Tim medis juga tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. Kesimpulan tim medis korban meninggal dunia karena tenggelam. Pihak keluarga menerima nasib nahas itu dan tidak menuntut di kemudian hari atas kejadian itu,” tambah Kapolsek.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif