Jogja
Selasa, 9 Mei 2017 - 06:22 WIB

KEBAKARAN BANTUL : Jumlah Kasus Meningkat, Ini Upaya Pencegahan BPBD

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kobaran api untuk membakar bangkai anjing. (Dok. Solopos.com)

Kebakaran Bantul mayoritas disebabkan kesalahan manusia

Harianjogja.com, BANTUL — Makin bertambahnya perumahan dan tempat industri di wilayah Kabupaten Bantul ditengarai menjadi salah satu penyebab tingginya kasus kebakaran meskipun curah hujan masih cukup tinggi. Tercatat pada triwulan pertama tahun 2017, sudah ada 18 kejadian kebakaran.

Advertisement

Baca Juga : KEBAKARAN BANTUL : Perumahan Bertambah, Kasus Tinggi, Ini Penyebabnya
Menilik permasalahan yang ada, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul akhirnya memasukkan materi khusus tentang penanganan kebakaran dalam pelatihan relawan yang dilakukan di 14 kecamatan. Masyarakat yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan Barisan Relawan Kebakaran (Balakar) dibekali dengan pengetahuan tentang pencegahan bahaya kebakaran di permukiman.

Tidak hanya materi saja, menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Suharno masyarakat juga dikenalkan peralatan pemadam kebakaran modern dan tradisional. Agar saat terjadi kebakaran masyarakat dapat memanfaatkan peralatan yang ada di sekitarnya untuk mengantisipasi api merembet dan membesar.

“Kami kenalkan alat seperti lap basah dan dedaunan pohon yang bisa digunakan untuk memadamkan api, setidaknya mengurangi resiko, sebelum petugas pemadam kebakaran datang dengan alat yang lebih modern,” kata dia, Senin (8/5/2017).

Advertisement

Upaya tersebut dilakukan BPBD, guna mengantisipasi timbulnya korban jiwa maupun harta benda yang besar saat terjadi kebakaran. Hingga bulan ini, sudah ada masyarakat di tiga kecamatan yaitu Dlingo, Wirokerten, dan Piyungan yang mendapat pelatihan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif