Soloraya
Selasa, 9 Mei 2017 - 23:35 WIB

BENCANA BOYOLALI : 10 Rumah di Wonosegoro Masih Terancam Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana tanah longsor. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Boyolali, ada sekitar 10 rumah di Wonosegoro yang terancam longsor.

Solopos.com, BOYOLALI — Sedikitnya sepuluh rumah warga di tepian Sungai Bancak, Dukuh Dukuh, Desa Repaking, Wonosegoro, berada di kawasan rawan longsor. Di tepi sungai tersebut sempat terjadi tebing longsor yang merobohkan tiga unit rumah warga pada 2,5 bulan lalu.

Advertisement

Camat Wonosegoro, Hari Harianto, mengatakan sepuluh rumah tersebut menjadi saksi bisu saat tiga rumah di dekatnya roboh dalam insiden tebing longsor. Dia telah menawarkan relokasi kepada sepuluh pemilik rumah itu.

“Yang jelas, saat ini sepuluh rumah warga masih berdiri di tepi sungai dengan kondisi talut sudah longsor,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa (9/5/2017).

Advertisement

“Yang jelas, saat ini sepuluh rumah warga masih berdiri di tepi sungai dengan kondisi talut sudah longsor,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa (9/5/2017).

Hari menegaskan Pemkab Boyolali telah melayangkan surat permohonan perbaikan talut kepada pengelola daerah aliran sungai Pemprov Jateng. Perbaikan dilakukan dengan memasang beronjong agar longsoran talut tak meluas.

“Namun, hingga sekarang proyek pemasangan beronjong belum dimulai. Mungkin masih menunggu aliran sungai surut dulu,” terangnya.

Advertisement

“Kami telah menyiapkan tanah oro-oro tak jauh dari lokasi rumah saat ini. Jika memang keselamatan warga kami terancam akan kami relokasi ke sana,” ujar Hari.

Sepuluh rumah warga di tebing Sungai Bancak itu berada di RT 002/RW 004, Desa Repaking. Setelah longsor, dua rumah yang ambruk telah digeser ke sisi terjauh tebing sungai. Sementara satu rumah telah direlokasi ke tanah saudaranya.

“Nah, sekarang masih ada sepuluh rumah yang juga berada di tebing sungai. Jika hujan deras dan terjadi longsoran susulan, warga terancam keselamatannya,” tambahnya.

Advertisement

Meski demikian, Hari masih mengupayakan normalisasi Kali Bancak dan perbaikan talut. Harapannya, tebing menjadi lebih kuat dan aliran air tak meluap ke permukiman warga.

“Sejumlah instansi terkait sudah kami surati, mulai DPU [Dinas Pekerjaan Umum] dan BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo]. Harapannya ada pebaikan bronjong tebing sungai dan normalisasi,” paparnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif