Jateng
Senin, 8 Mei 2017 - 20:50 WIB

PENCURIAN SEMARANG : Copet di Konser SID, Pemuda asal Surabaya Dihajar Massa

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Semarang Tengah Kompol Kiemas Indra Natanegara (dua dari kanan) tengah menginterogasi tersangka pencopetan, Muhamad Rubetul Huda (kanan), saat gelar perkara di Mapolsek Semarang Tengah, Semarang, Senin (8/5/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pencurian dilakukan seorang pemuda asal Surabaya dengan cara mencopet saat konser musik rock dengan bintang tamu Superman Is Dead (SID).

Semarangpos.com, SEMARANG – Seorang pemuda asal Surabaya, Muhamad Rubetul Huda, 23, diamankan aparat polisi di Mapolsek Semarang Tengah. Ia ditangkap setelah ketahuan mencopet ponsel saat pergelaran acara musik rock dengan bintang tamu band punk Superman Is Dead (SID) Stadion Diponegoro, Semarang, Jumat (5/5/2017).

Advertisement

Sebelum diamankan polisi, Huda sempat dihajar massa hingga babak belur. Untung, pencopet lintas provinsi itu berhasil diamankan aparat kepolisian.

Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Kiemas Indra Natanegara mengatakan modus pelaku dengan cara berpura-pura moshing atau berjoget saling bertubrukan di tengah kerumunan penonton koser musik yang tak hanya menampilkan band punk rock SID, tapi juga NTRL dan Burgerkill itu.

“Pura-pura moshing dengan mendorong dan mepet korbannya. Setelah itu, pelaku merogoh saku celana korban untuk mengambil ponsel,” ujar Kiemas saat gelar perkara di Mapolsek Semarang Tengah, Senin (8/5/2017).

Advertisement

Saat kejadian, pelaku tertangkap oleh penonton dan sempat jadi bulan-bulanan massa hingga kondisinya mengenaskan. Namun, pelaku berhasil diamankan anggota polisi yang tengah bertugas. Di dalam tas milik tersangka, polisi menemukan empat ponsel lain yang merupakan hasil curian merek Samsung, Asus Zenfone, Oppo, dan Xiaomi.

Sementara itu tersangka yang turut dihadirkan dalam gelar perkara itu mengaku sudah berkali-kali mencopet dengan sasaran lokasi konser musik di sejumlah kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Informasi akan adanya konser musik di suatu daerah itu ia peroleh lewat jejaring sosial.

“Untuk datang ke konser itu biasanya saya nggandul [naik secara ilegal] kereta barang. Tapi kalau masuk konsernya saya bayar. Setelah dapat ponsel saya jual selakunya,” aku Huda.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif