Lalu lintas Solo, Jl. S. Parman yang tengah diperbaiki hanya bisa dilewati kendaraan dari satu arah.
Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo memberlakukan sistem satu arah di Jl. S. Parman, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, selama pengerjaan proyek perbaikan jalan tersebut oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Kota (PUPR) Solo.
Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, mengatakan Dishub akan memberlakukan sistem satu arah di Jl. S. Parman dari utara ke selatan mulai Selasa (9/5/2017) hingga Rabu (14/6/2017) mendatang. Dishub berharap pengerjaan proyek perbaikan Jl. S. Parman tahap I selesai tepat waktu sehingga saat arus mudik mulai H-10 Lebaran bisa dilalui kendaraan.
Dia mengatakan proyek perbaikan jalan tahap II akan dikerjakan setelah angkutan Lebaran selesai. “Dishub menyiapkan rambu pengalihan arus lalu lintas selama Jl. S. Parman berlaku satu arah. Kami juga menyiapkan petugas pengalihan arus. Kami mengimbau masyarakat memaklumi dan menyesuaikan diri terkait adanya kebijakan pengalihan arus lalu lintas saat pengerjaan proyek perbaikan Jl. S. Parman,” kata Ari saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Senin (8/5/2017).
Dia mengatakan proyek perbaikan jalan tahap II akan dikerjakan setelah angkutan Lebaran selesai. “Dishub menyiapkan rambu pengalihan arus lalu lintas selama Jl. S. Parman berlaku satu arah. Kami juga menyiapkan petugas pengalihan arus. Kami mengimbau masyarakat memaklumi dan menyesuaikan diri terkait adanya kebijakan pengalihan arus lalu lintas saat pengerjaan proyek perbaikan Jl. S. Parman,” kata Ari saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Senin (8/5/2017).
Ari menuturkan pemberlakuan sistem satu arah di Jl. S. Parman otomatis berdampak juga terhadap perubahan rute transportasi umum. Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari arah timur yang akan menuju Terminal Tirtonadi tidak bisa melewati Jl. S. Parman.
Bus harus belok ke kanan saat sampai di pertigaan Beringin. Sampai di perempatan Ngemplak, bus ke utara mengikuti Jl. Letjen Sutoyo, kemudian ke kiri melalui Jl. Kolonel Sugiono. Sampai di simpang Joglo, bus belok kiri melalui Jl. Kapten Pierre Tendean untuk menuju ke Terminal Tirtonadi.
Ari menegaskan kendaraan pribadi dari arah utara maupun bus AKDP maupun AKAP dari Terminal Tirtonadi yang akan menuju ke timur bisa melalui rute biasa memanfaatkan Jl. S. Parman saat pelaksanaan proyek perbaikan jalan. Dia meminta bus ber-AC dari terminal yang akan menuju ke timur tidak lewat Jl. Ahmad Yani karena berpotensi merusak palang batas ketinggian di viaduk Gilingan.
Ari menambahkan Dishub bakal terus mengevaluasi manajemen dan rekayasa lalin yang diterapkan selama proyek perbaikan Jl. S. Parman. Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPR Solo, Joko Supriyanto, menerangkan proyek peningkatan Jl. S. Parman didanai pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan 2017.
Peningkatan jalan dikerjakan kontraktor CV Risma Larasati dengan tenggat waktu 150 hari mulai dari 5 Mei sampai 15 Oktober 2017. Selain peningkatan kualitas jalan akan dilakukan juga penggantian saluran air menggunakan box culvert di Jl. S. Parman.
Joko menjabarkan proyek peningkatan Jl. S. Parman dilakukan dengan pemasangan rigid beton dan overlay jalan. Selain itu, dilakukan juga pembuatan drainase dan trotoar. Pembangunan rigid beton dikerjakan di Jl. S. Parman ruas dari rel kereta api (KA) ke utara sepanjang 60 meter.
Setelah itu, dilakukan overlay jalan hingga APILL Gilingan Jl. A. Yani. Pekerjaan dilakukan bergantian dengan mendahulukan sisi timur terlebih dahulu.