Soloraya
Senin, 8 Mei 2017 - 19:15 WIB

INFRASTRUKTUR KLATEN : Jembatan Widoro Ambrol, Jalur Gentan-Karangturi Terputus

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di Jembatan Widoro di Gentan Kecamatan Gantiwarno, Senin (8/5/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Klaten, jalur Gentan-Karangturi putus gara-gara Jembatan Widoro ambrol.

Solopos.com, KLATEN — Jembatan Widoro di Desa Gentan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, ambrol, Sabtu (6/5/2017) dini hari. Ambrolnya jembatan yang sudah berusia 32 tahun itu mengakibatkan akses Gentan-Karangturi terputus.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, fondasi dari beton di bagian tengah jembatan memang sudah rusak sejak enam bulan lalu. Rusaknya fondasi di bagian tengah jembatan itu lantaran tak kuat menahan terjangan air di anak Sungai Dengkeng.

Warga di Gentan sebenarnya sudah berinisiatif memasang penyangga jembatan dengan besi. Penyangga darurat itu dipasang sekitar empat bulan lalu. Derasnya arus anak Sungai Dengkeng mengakibatkan penyangga besi selebar 20 cm itu terputus.

Putusnya penyangga darurat itu memengaruhi kekuatan fondasi sayap jembatan. “Bagian sayap jembatan juga sudah banyak yang retak. Selepas hujan, Jumat [5/5/2017] pukul 17.00 WIB, posisi jembatan sudah ambles beberapa sentimeter. Sabtu [6/5/2017] dini hari, jembatannya langsung ambrol. Saat ambrol, terdengar suara gemuruh dari rumah saya [berjarak 200 meter dari jembatan]. Tidak ada korban jiwa saat jembatan ambrol,” kata Ketua RT 013 Gentan, Joko Susilo, 37, saat ditemui wartawan di desanya, Senin (8/5/2017).

Advertisement

Joko Susilo mengatakan jembatan sepanjang 20 meter dan lebar empat meter itu menghubungkan Desa Gentan dan Karangturi di Kecamatan Gantiwarno. Jembatan Widoro juga menjadi jalur alternatif Gantiwarno-Gunungkidul.

“Sebelum ambrol, jembatan ini dilalui 200-an kendaraan setiap hari. Saat ini, pengguna jalan harus memutar sekitar empat kilometer [Gentan-Karangturi]. Tapi, ada pula pengguna jalan yang nekat melintas melalui jembatan ini,” katanya.

Salah satu pengguna jalan, Sutar, 65, warga Kadilanggon Kecamatan Wedi, mengaku terganggu dengan ambrolnya jembatan tersebut. “Saya baru tahu hari ini [kemarin] jembatannya ambrol. Beberapa waktu lalu, saya memang sudah melihat ada retakan-retakan di sayap jembatan. Kalau seperti ini, saya harus berjalan memutar hingga empat kilometer [dari arah Gentan ke Karangturi],” katanya.

Advertisement

Camat Gantiwarno, Hari Purnomo, mengaku sudah menerima laporan sekaligus mengecek kondisi jembatan di Desa Gentan. Di musim hujan, air di bawah jembatan yang dikenal sebagai anak Sungai Dengkeng itu sering meluap.

“Pemerintah desa (pemdes) setempat sudah mengalosikan anggaran senilai Rp460 juta untuk perbaikan jembatan itu. Perbaikan jembatan itu sudah dibahas di APB Desa Gentan 2017. Kami berharap perbaikan dapat dilakukan dalam waktu dekat. Soalnya jalan di sana menjadi urat nadi perekonomian warga sekitar. Pengguna jembatan juga tak hanya dari warga di Gentan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif