News
Minggu, 7 Mei 2017 - 09:00 WIB

Layanan Online Eror, Dana Nasabah Bank Solo Dikuras

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dana nasabah asal Solo terkuras saat layanan Bank Mandiri online eror.

Solopos.com, SOLO — Kalangan netizen mengeluhkan adanya permasalahan pada layanan Bank Mandiri Online, Jumat (5/5/2017). Tak hanya bermasalah, sejumlah nasabah mengaku kehilangan dana di rekening mereka selama layanan perbankan online tersebut eror.

Advertisement

Mandiri Online merupakan layanan perbankan online terbaru yang dikembangkan Bank Mandiri yang diluncurkan pada 21 Maret lalu dan merupakan penggabungan antara mobile banking dan Internet banking. Salah satu nasabah Bank Mandiri Solo, Baningsih Tedjokartono, menyampaikan pada Jumat pagi sekitar pukul 4.30 WIB mendapat tiga pemberitahuan telah melakukan transfer ke rekening Hermanto di Bank CIMB Niaga melalui surat elektronik (surel).

Transfer dilakukan tiga kali, masing-masing senilai Rp50 juta, Rp23,2 juta, dan sekitar Rp1 juta sehingga di tabungan hanya tersisa dana sekitar Rp100.000. “Awalnya kurang saya perhatikan karena saya pikir hanya notifikasi biasa dan itu pagi-pagi sekali. Namun setelah saya buka ternyata e-mail pemberitahuan transfer. Padahal saya sama sekali tidak melakukan transfer ke siapa pun,” cerita Baningsih saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (6/5/2017) malam.

Advertisement

Transfer dilakukan tiga kali, masing-masing senilai Rp50 juta, Rp23,2 juta, dan sekitar Rp1 juta sehingga di tabungan hanya tersisa dana sekitar Rp100.000. “Awalnya kurang saya perhatikan karena saya pikir hanya notifikasi biasa dan itu pagi-pagi sekali. Namun setelah saya buka ternyata e-mail pemberitahuan transfer. Padahal saya sama sekali tidak melakukan transfer ke siapa pun,” cerita Baningsih saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (6/5/2017) malam.

Setelah itu, tanpa pikir panjang, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo ini langsung pergi ke kantor bank untuk melaporkan kejadian tersebut. Dia mengaku setelah bertemu customer service (CS) Bank Mandiri kemudian dibantu menghubungi CS Bank CIMB Niaga Solo karena kebetulan kerabat.

Berdasarkan informasi, Hermanto merupakan orang Solo dan rekeningnya telah diblokir. Di dalam rekening tersebut terdapat dana sekitar Rp1 miliar.

Advertisement

Setelah kejadian tersebut, Baningsih mengaku langsung menutup layanan Internet perbankan, tidak hanya di Bank Mandiri tapi juga tabungannya di bank lain karena trauma. Padahal tabungan di Bank Mandiri yang dibuka lima tahun silam sudah lama tidak aktif dan baru diaktifkan beberapa waktu terakhir.

Baningsih mengatakan tidak pernah mendaftar untuk layanan Mandiri Online tapi telah mendaftar layanan Internet banking. Lebih lanjut, dia mengungkapkan dua pekan lalu mendapat SMS dari operator Bank Mandiri yang berisi kode OTP (one time password) yang digunakan melakukan transfer.

Tak lama kemudian ada telepon yang mengatakan kode OTP salah kirim ke nomornya dan meminta kode tersebut dikirimkan ke orang tersebut. Namun tidak dilakukan karena jika dikirimkan, orang tersebut bisa membuka rekening milik Baningsih.

Advertisement

Dia menduga pembobolan tabungan ini melibatkan orang dalam. Hal ini karena pelaku mengetahui token PIN (personal identification number). Padahal nomor tersebut tidak diberikan kepada siapa pun.

Sementara itu, Manager Area Bank Mandiri Solo, Linda Permatasari, mengaku belum mendapat laporan mengenai adanya dana nasabah yang dikuras. Meski begitu, dia mengatakan setiap keluhan mengenai adanya transaksi ilegal di rekening nasabah akan langsung disampaikan ke kantor pusat.

Kantor pusat akan melakukan investigasi mengenai transaksi yang terjadi. Hal ini karena pembukaan data secara detail hanya bisa dilakukan di kantor pusat.

Advertisement

“Tunggu pernyataan dari kantor pusat dulu seperti apa,” kata dia secara terpisah.

Sejumlah komplain dilayangkan ke bank pelat merah ini melalui Twitter sejak Jumat siang. Namun pada Sabtu sore, admin mengumumkan layanan Mandiri Online telah kembali normal.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, seperti dikutip dari detik.com mengatakan nasabah tidak perlu panik. Apabila terjadi perbedaan saldo akan dikembalikan seperti saldo awal sebelum adanya system corrupt sehingga dana nasabah tetap aman.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif