Jateng
Minggu, 7 Mei 2017 - 18:50 WIB

Ditolak Warga, FPI Ngotot Beroperasi di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) menyatakan tetap akan beropeasi di Semarang, meski kehadirannya ditolak sejumlah warga.

Semarangpos.com, SEMARANG – Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) menyatakan komitmen untuk tetap menegakkan nahi mungkar di Kota Semarang. Meski pun kehadiran FPI di ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) itu mendapat penolakan dari massa yang tergabung dalam sejumlah organisasi kepemudaan.

Advertisement

Seperti diketahui, pertengahan April lalu, sekelompok warga mendatangi acara peresmian markas FPI di Jl. Pregiwati I, Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Warga yang mengaku berasal dari 15 ormas kepemudaan itu menolak kehadiran FPI di Kota Semarang.

Ketua Tim Advokasi FPI Semarang, Zainal Abidin Petir, mengatakan penolakan warga itu tidak membuat kelompoknya gentar. Ia bahkan menyatakan tidak takut dengan imbauan aparat kepolisian yang melarang ormasnya untuk tidak beraktivitas lagi di Kota Semarang.

“Teman-teman FPI pada prinsipnya tetap melakukan segala aksi untuk menegakan nahi mungkar. Apapun itu yang berhubungan dengan tindakan maksiat dan melanggar aqidah Islam akan kami lakukan penegakan, baik secara lisan, peringatan, maupun tindakan langsung. Masak polisi mau melarang penegakan nahi mungkar, hal-hal yang jelas-jelas melanggar hukum Islam,” beber Zainal saat dihubungi Semarangpos.com, Minggu (7/5/2017).

Advertisement

Zainal menyebutkan nahi mungkar yang dimaksud adalah peredaran minuman keras (miras), perjudian, perzinahan, seks bebas, atau kegiatan lain yang menjurus maksiat.

Disinggung soal penindakan kejahatan yang selama ini merupakan wewenang polisi, Zainal menyatakan hal itu harus dibarengi dengan tindakan nyata.

Untuk pelarangan pembentukan markas FPI di Semarang, Zainal, mengaku saat ini belum bisa mengambil sikap. Ia masih menunggu perintah langsung dari DPP FPI di Jakarta, apakah markas FPI di Semarang tetap dibentuk atau tidak.

Advertisement

“Kami belum bisa mengiyakan atau mengambil sikap lain. Itu masih dikaji pengurus pusat,” beber Zainal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif