Soloraya
Sabtu, 6 Mei 2017 - 20:30 WIB

INDUSTRI SRAGEN : Difasilitasi JNE, 60 UKM Siap Go Online

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli online (alleywatch.com)

Industri Sragen, sebanyak 60 UKM siap memasarkan produk mereka via online.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 60 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Bumi Sukowati belajar marketing online atau pemasaran daring yang difasilitasi JNE Express di RM Tentrem, Beloran, Sragen Kulon, Sragen, Sabtu (6/5/2017).

Advertisement

Mereka berbagi ilmu tentang pemasaran daring bersama seorang ahli (expert) di bidang e-commerce terkemuka di Indonesia. Deputi Brand Head Soloraya JNE Express, Agus Yunanto, saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela kegiatan, Sabtu, menyampaikan UKM Sragen Go Online sengaja digelar JNE Express untuk memberi pelatihan kepada para pelaku UKM agar mengenal cara pemasaran online.

Dia mengatakan selama ini para pelaku UKM masih menggunakan pemasaran konvensional dengan mengandalkan jaringan. “Dengan pemasaran online jaringan UKM akan lebih luas sehingga berdampak pada kesejahteraan UKM sendiri. JNE Express diharapkan menjadi mitra kerja UKM. JNE memfasilitasi pengiriman barang UKM kepada konsumen mereka secara nasional maupun internasional. Lewat pemasaran online, UKM bisa menyasar pada konsumen individu,” ujar Yunanto, sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan sebenarnya para pelaku UKM itu memiliki fasilitas untuk go online tetapi belum paham cara pemasaran secara online. Dia menyebut acara di Sragen itu menjadi semacam pilot project yang nantinya di-review dan dianalisis selama tiga bulan ke depan.

Advertisement

Kalau hasilnya baik, Yunanto berencana mengembangkan ke kabupaten lainnya. Dia menyebut 75% e-comerce berkembang di Solo.

Kepala Cabang JNE Express Sragen, Putut Heri Nugraha, menambahkan pertemuan 60 UKM sebenarnya lebih banyak pada sharing tentang marketing online. Dia menyebut pelaku UKM yang diundang di antaranya dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan pelaku UKM lainnya, seperti batik, dan seterusnya.

“Output kegiatan ini diharapkan bisa membangkitkan UKM berbasis online dan mampu memasarkan produk secara online dengan andal. Pertemuan ini juga mengasah keterampilan UKM dalam berjualan secara online dan tidak lagi mengandalkan cara-cara konvensional,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif