News
Jumat, 5 Mei 2017 - 11:25 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Waspadai Kekerasan Bermodus Lakalantas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soloraya hari ini edisi Jumat 5 Mei 2017

Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos membahas tentang pembegalan dengan modus korban kecelakaan.

Solopos.com, SOLO – Polres Boyolali mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada terhadap pelaku kekerasan yang menyasar pengguna jalan umum. Pelaku berpura-pura jadi korban kecelakaan lalu lintas agar korbannya berhenti. Sekarang ini Polres Boyolali sudah menangkap satu pelaku dan masih mengejar tiga pelaku lainnya.

Advertisement

Berita mengenai pembegalan dengan modus kecelakaan lalu lintas menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Jumat (5/5/2017).  Selain itu ada juga berita tentang dugaan korupsi terhadap dana bantuan keuangan (bankeu), berita tentang Reksa Pustaka yang menerima bantuan Bank Indonesia, serta berita tentang Haul ke-58 Ki H.R. Sahid Djogosentono.

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat 5 Mei 2017;

KRIMINALITAS: Waspadai Kekerasan Bermodus Lakalantas

Advertisement

Masyarakat diimbau berhati-hati dan waspada terhadap pelaku kekerasan yang menyasar korban pengguna jalan umum. Modusnya, pelaku berpura-pura menjadi korban kecelakaan lalu lintas dan kemudian melakukan kekerasan terhadap korbannya yang mencoba menolong.

Imbauan tersebut disampaikan Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, terkait terungkapnya kasus tersebut di wilayahnya beberapa waktu lalu. “Masyarakat harus berhati-hati terhadap orang tak dikenal yang berpura-pura terjatuh atau tertabrak. Bisa jadi, orang itu sengaja menjatuhkan diri lalu melakukan kekerasan atau meminta uang secara paksa,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Kasus itu terjadi di Boyolali dan tersangkanya sudah ditangkap. Korbannya adalah Sukawi, 49, warga Juwana, Pati. Ia melaporkan menjadi korban kejahatan kekerasan bermodus kecelakaan pada awal Februari lalu.

Saat itu korban yang mengemudi mobil Suzuki APV sedang menempuh perjalanan dari Solo menuju Semarang. Sesampainya di Dukuh Tompak, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Boyolali, dia disalip dua sepeda motor yang masing-masing ditumpangi dua orang tak dikenal.

Advertisement

Salah satu kendaraan memotong jalur lewat sebelah kiri mobil korban dan terjatuh sekitar tiga meter di depan mobil korban. Seketika korban menghentikan kendaraannya dan tiba-tiba pengendara sepeda motor langsung masuk ke dalam mobil. Sementara pengendara lain ikut berhenti dan salah satunya juga ikut masuk ke dalam mobil dan menodongkan pisau ke perut korban.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

BANTUAN KEUANGAN: Perlu Uang Pelicin kepada Legislator agar Dana Cair

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Karanganyar meminta penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan korupsi penggunaan dana bantuan keuangan (bankeu) 2013-2014 di kabupaten tersebut. Dugaan penyimpangan tersebut disinyalir melibatkan anggota DPRD Karanganyar.

Advertisement

Salah satu perangkat desa di Kecamatan Jatipuro yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya uang pelicin atau senggekanagar dana bankeu yang lazim disebut juga dana aspirasi cair. Nilai uang pelicin tersebut biasanya 30% dari dana bankeu.

Alur pencariannya, menurut dia, dimulai dari pengajuan proposal kepada pemerintah atau Bupati. Saat bersamaan, pihak desa akan menemui anggota DPRD dengan membawa uang pelicin 30% dari dana bankeu yang akan dicairkan. Setelah pemerintah kabupaten (pemkab) menyetujui maka dana cair.

”Yang berbeda adalah pencairan. Pada 2013, pihak desa diwakili kepala desa mengambil dana bankeu ke pemkab. Kalau 2014, dana bankeu dicairkan melalui rekening di salah satu bank [bank plat merah],” tutur dia saat dihubungi Espos, Kamis (4/5).

Setelah dana cair, dipotong 30% untuk mengganti uang yang digunakan sebagai pelicin. Perangkat desa itu juga mengakui volume dan kualitas pekerjaan dari dana bankeu itu tidak sesuai bestek. Bahkan, dia mengklaim volume pekerjaan hanya 50%-60% dari rencana.

Advertisement

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

KEGIATAN KEAGAMAAN: Tri Watak Budi Luhur Wasiat Sahid Djogosentono

Lantunan doa dan tahlil berkumandang di permakaman Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/5). Sejumlah orang berbaju koko putih lengkap dengan peci duduk mengelilingi meja membentuk lingkaran kecil. Mereka melafalkan zikir selama lebih dari 30 menit.

Tahlilan itu merupakan bagian dari peringatan Haul ke-58 Ki H.R. Sahid Djogosentono yang digelar setiap tahun. Acara itu dihadiri keluarga besar Sahid Djogosentono, keluarga besar divisi bisnis dan pendidikan Sahid Group Wilayah Jateng dan DIY serta warga setempat.

Sahid Djogosentono merupakan ayahanda Prof. Dr. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono. Dia meninggal dunia pada 4 Mei 1959. Dalam kesempatan itu, keluarga besar Sahid Djojogensonto diwakili Ketua Harian Yayasan Sahid Jaya Cabang Surakarta, Haryono Hadikusumo. ”Banyak filosofikehidupan yang diwasiatkan Eyang Sahid Djogosentono kepada keluarga. Salah satu filosofiitu yakni tri watak budi luhur yang bisa diaplikasikan dalam keluarga dan masyarakat,” kata dia, saat berbincang dengan Espos, Kamis.

Tri watak budi luhur merupakan tiga sifat manusia yakni bertakwa kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua, mencintai keluarga yang bernilai sama dengan profesi serta mencintai sesama. Masyarakat dapat menyinergikan ketiga watak budi luhur di keluarga, kantor, dan lingkungan tempat tinggal. ”Tri watak budi luhur harus dilaksanakan secara bersamaan, selaras agar tidak jomplang. Loyal terhadap profesi harus dibarengi dengan mencintai keluarga dengan tulus dan ikhlas,” papar dia.

Advertisement

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

PELESTARIAN BUDAYA: Reksa Pustaka Terima Bantuan Bank Indonesia

Perpustakaan Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran mendapat bantuan dari Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran, Kamis (4/5). Bantuan itu meliputi satu mesin fotokopi, tiga komputer, tiga lemari etalase, dua vacum cleaner, biaya alih media naskah kuno, dan biaya terjemahan naskah kuno.

Bantuan itu menjadi bagian upaya BI melestarikan warisan leluhur. Bantuan diserahkan langsung oleh Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara.

Kepala Perpustakaan Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran, G.R.Ay. Retno Rosati Hoedhiono Kadarisman, mengatakan selain BI, perpustakaan juga pernah menerima bantuan dari Jakarta Post, Universitas Tarumanegara, Arsip Nasional, dan sebagainya untuk mendukung proses digitalisasi dan katalogisasi koleksi perpustakaan.

Saat ini banyak koleksi perpustakaan yang hancur, salah satunya peta dan banyak naskah kuno rontok. “Beberapa waktu yang lalu kami juga menerima bantuan tisu jepang untuk mengatasi naskah-naskah yang rontok. Kami juga melakukan fumigasi untuk memberantas rayap,“ kata Retno, saat ditemui wartawan di sela-sela acara.

Perpustakaan seharusnya dilengkapi dengan penyejuk ruangan (AC). Ia menyebut ada pihak yang bersedia memberi bantuan AC, namun ditunda karena perpustakaan belum siap dengan biaya listrik yang akan meningkat.

Penerjemahan naskah-naskah kuno terus dilakukan pengelola perpustakaan. Penerjemahan dimulai dari penyalinan naskah beraksara Jawa ke dalam aksara latin. Kemudian, menerjemahkan hasil transkrip ke dalam bahasa Indonesia. “Untuk tenaganya kami banyak dibantu UNS [Universitas Sebelas Maret Solo],” ujar dia.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif