SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini edisi Jumat 5 Mei 2017
Berita utama Harian Umum Solopos hari ini Jumat (5/5/2017), membahas tentang pesta narkoba yang diduga dilakukan aparatur negara.
Solopos.com, SOLO – Penggerebekan pesta narkoba dilakukan tim Satuan Reserse Narkoba Polres Sragen, Rabu (3/5/2017) di salah satu ruangan di bekas Kantor Pengelolaan PBB yang kini menjadi gudang penyimpanan arsip Pemkab Sragen.
Tiga orang berhasil ditangkap, dua di antara mereka diduga anggota Polri dan seorang pegawai Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Sragen. Satu orang lainnya berstatus pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Sragen berhasil kabur.
Berita tentang pesta narkoba yang diduga dilakukan aparatur negara itu menjadi berita utama Harian Umum Solopos, Jumat (5/5/2017). Selain itu ada berita tentang Big Data yang mampu menawarkan kecepatan keputusan bisnis, serta berita karangan bunga yang dikirimkan ke Balai Kota Solo.
Simak cuplikan berita utama HarianUmum Solopos, Jumat 5 Mei 2017;
PEMBERANTASAN NARKOTIKA: Pesta Narkoba Aparatur Negara
Empat aparatur negara diduga menggelar pesta narkoba di bekas Kantor Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen di Jl. dr. Sutomo No. 1 Sragen, Rabu (3/5/2017) petang.
Tiga orang ditangkap, dua di antara mereka diduga anggota Polri dan seorang pegawai Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Sragen. Seorang lainnya yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Sragen kabur.
Penggerebekan dilakukan tim Satuan Reserse Narkoba Polres Sragen sekitar pukul 18.00 WIB. Pesta narkoba dilakukan di salah satu ruangan di bekas Kantor Pengelolaan PBB yang kini menjadi gudang penyimpanan arsip Pemkab Sragen. Dari pantauan Espos, Kamis (4/5), salah satu ruang di dalam kantor itu dilingkari dengan garis polisi atau police line. Dinding ruang yang terbuat dari harplex sebelah barat jebol.
”Pada Rabu, pukul 14.00 WIB, Pak SM datang. Beliau sempat tanya nama satpam yang piket malam. Lalu saya disuruh pulang. Padahal biasanya saya pulang pukul 16.30 WIB. Tadi [Kamis] pagi, pukul 04.30 WIB, saya datang. Saya lihat sudah ada tiga orang satpam di kantor. Saya dipanggil Dedy, yang jaga malam. Dia bercerita tentang kejadian semalam sambil menangis. Intinya Pak SM dicari polisi,” ujar tukang kebun kantor itu, Mbah Geger, 72, warga Perumahan Margoasri, Karangmalang, Sragen.
Anggota satpam kantor itu, Dedy Hendratno, 37, mengisahkan peristiwa itu. Dia tiba di kantor untuk mulai jaga pada Rabu pukul 13.40 WIB. Dedy sudah melihat ada SM. Dia mengenal SM sebagai salah satu pejabat setingkat kepala subbidang (kasubid) di Pemkab Sragen. Dia sempat diminta untuk membelikan nasi liwet tiga bungkus untuk para tamu.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com
SBBI-JBBI 2017: Big Data Tawarkan Kecepatan Keputusan Bisnis
Perubahan bisnis menuntut produsen selalu melakukan inovasi di tengah persaingan yang makin tajam. Data menjadi salah satu kunci menghadirkan inovasi dan memenangkan kompetisi.
Motivator bisnis, Remaja Tampubolon, menyampaikan brand tak sekadar merek tapi juga harus mampu memberi pengaruh atau influence. Perkembangan zaman juga menuntut pengembangan produk tapi harus dilakukan dengan cepat. Oleh karena itu, keberadaan data sangat penting.
Namun, jika melakukan riset sendiri butuh waktu sekitar enam bulan dan penyusunan produk sekitar setahun. Berkat teknologi informasi yang berkembang membuat data tersedia di mana pun dan kapan pun sehingga jumlahnya pun sangat banyak. Internet merupakan salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh data tersebut mengingat penggunanya mencapai 3,1 miliar orang.
Banyak lembaga atau bahkan perseorangan melakukan polling melalui Twitter maupun Facebook.
Big data merupakan kumpulan data detail dan lengkap berupa angka, grafis, dan lainnya. Melalui big data, produsen mampu mempelajari perilaku dan kebutuhan konsumen, tidak hanya masa kini tapi juga prediksi perilaku di masa depan karena data yang ditampilkan komprehensif.
”Big data menawarkan biaya yang hemat tapi mampu mengambil keputusan dengan cepat sehingga tidak melewatkan peluang yang ada. Produk yang dibuat pun sesuai dengan kebutuhan konsumen,” ungkap laki-laki yang akrab disapa Jaja ini saat mengisi seminar di acara Penyerahan Penghargaan Solo Best Brand Index dan Jogja Best Brand Index (SBBI-JBBI) 2017 di Lobby Level Ballroom Alila Hotel Solo, Kamis (4/5/2017).
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com
FENOMENA SOSIAL: Bersuara Lewat Karangan Bunga
Rabu (3/5/2017) malam menjadi awal datangnya karangan bunga di Balai Kota Solo. awalnya hanya ada tiga karangan bunga. Kamis (4/5/2017) pagi, secara bergelombang karangan bunga berdatangan di Balai Kota. Isi tulisan karangan bunga itu beragam, mayoritas berisi dukungan kepada pemerintah, Polri, dan TNI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Karangan bunga yang ditata di depan Pendapi Gede Balai Kota di antaranya bertuliskan ”Kita Jaga Bersama Solo Indonesia Dengan Segala Kebhinekaannya”, ”100% Wong Solo 100% Indonesia 100% Pancasila dan UUD 1945 NKRI Harga Mati”, ”Wahai Rakyatku dan Saudara-saudaraku Janganlah Kita Larut Dalam Demokrasi yang Menyesatkan (Fitnah) Masih Banyak Cara yang Lebih Kesatria Menuju Satu Tujuan”.
Ada pula yang berisi ”NKRI Harga Mati Bubarkan Ormas Intoleran dari Pecinta NKRI”, ”Terima Kasih TNI dan Polri Yang selalu Menjaga Empat Pilar RI Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45, NKRI”.
”Tadi malam [Rabu malam] tiga karangan bunga. Pagi ini terus berdatangan karangan bunga ke sini [Balai Kota]. Tidak diketahui siapa pengirimnya. Pengirim di karangan bunga juga nyleneh,” kata petugas keamanan Balai Kota, Cahyo Hutomo.
Nama pengirim yang tertulis dalam karangan bunga itu beragam di antaranya BL86, Grup Sebelahnya Lagi, Pecinta NKRI, Rempongerz, Joel_Wid, serta Tanpa Nama Cinta Negara.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com