Soloraya
Jumat, 5 Mei 2017 - 17:35 WIB

Sedimen Kali Pepe Solo Setinggi 2 Meter Hambat Pengembangan Wisata Air

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Pepe di utara Taman Parkir Loji Wetan, tempat jembatan bambu akan dibangun. Foto diambil Kamis (27/10/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Timbunan lumpur sedimen di Kali Pepe Solo mencapai tinggi 2 meter.

Solopos.com, SOLO — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mewujudkan wisata air Kali Pepe terus dimatangkan. Selain menggarap proyek manteling di Kali Pepe, Pemkot berencana mengeruk sedimen sepanjang aliran sungai di tengah kota tersebut.

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan sedimenn Kali Pepe sangat tinggi, yaitu mencapai dua meter. Hal ini pun berdampak terhadap kapasitas daya tampung Kali Pepe. Akibat sedimen itu, kedalaman air Kali Pepe kini hanya satu meter.

“Kedalaman Kali Pepe akan kita kembalikan lagi menjadi tiga meter,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (5/5/2017).

Advertisement

“Kedalaman Kali Pepe akan kita kembalikan lagi menjadi tiga meter,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (5/5/2017).

Rudy mengatakan pengerukan sedimen akan mulai dikerjakan Pemkot dari belakang Terminal Tirtonadi hingga Pintu Air Demangan. Kegiatan ini berjalan seiring proyek pembangunan manteling atau penguatan tebing Kali Pepe yang tengah dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Penguatan tebing itu menjadi bagian proyek penanganan banjir di Kota Solo. “Jadi kalau tebingnya sudah diperkuat, sedimen dikeruk. Daya tampung airnya akan maksimal dan bisa digunakan untuk wisata air,” katanya.

Advertisement

Rudy melihat ada potensi besar yang bisa dikembangkan di Kali Pepe. Tidak hanya menjadi drainase kota, namun juga potensi wisata yang cukup tinggi. Menurut dia, Kali Pepe bisa dikembangkan daya tarik wisata air, transportasi, ekonomi, dan budaya.

“Masyarakat sekitar bantaran Kali Pepe itu punya potensi ekomoni kreatif yang tinggi. Ini yang akan digarap selain pengendalian banjir,” katanya.

Tak hanya itu, Pemkot juga menyiapkan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) komunal bagi warga di bantaran Kali Pepe. Tujuannya limbah rumah tangga tidak langsung dibuang ke aliran sungai, melainkan ditampung melalui IPAL komunal.

Advertisement

Dengan demikian aliran air Kali Pepe lebih bersih dan tidak tercemar limbah rumah tangga. “IPAL komunal dibuat bertahap, di beberapa lokasi. Jadi nanti limbah tidak lagi dibuang ke sungai, tapi lewat IPAL,” katanya.

Terkait pembangunan manteling, Rudy mengatakan sudah berjalan sejak 2016 lalu. Kini masih ada satu bangunan tempat ibadah di wilayah Gilingan yang lokasinya memakan bibir Kali Pepe. Pemkot berencana memindahkan dan membangun kembali tempat ibadah tersebut.

Kuasa pengguna anggaran Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSBS, V. Untoro Kurniawan, mengatakan ada tiga paket pekerjaan proyek pengendalian banjir di Kota Solo. Ketiga paket pekerjaan di antaranya, proyek pembangunan embung dan bendung karet Tirtonadi, pembangunan parapet bantaran Sungai Bengawan Solo, serta manteling Kali Pepe dari belakang Terminal Tirtonadi sampai ke Demangan.

Advertisement

Tiga paket pekerjaan itu masing-masing dikerjakan multiyears mulai 2016 hingga 2018. “Kendala terbesarnya adalah masih banyaknya hunian di bantaran sungai. Ini yang kami mohonkan ke Pemkot, agar relokasi warga bisa secepatnya diselesaikan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif