Soloraya
Jumat, 5 Mei 2017 - 08:10 WIB

Antisipasi Kebakaran, Pasar Klewer Solo Dilengkapi Sprinkler hingga Hidran

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Boks hydrant dan apar terpasang di beberapa sudut Pasar Klewer Solo, Kamis (4/5/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Sarana antisipasi kebakaran di Pasar Klewer cukup lengkap mulai sprinkler hingga hidran.

Solopos.com, SOLO — Seseorang pria mengenakan jaket biru dan celana jeans hitam berjalan di lorong terluar sisi utara lantai I Pasar Klewer yang baru.

Advertisement

Tubuhnya dimiringkan saat berpapasan dengan pengunjung lain tepat di samping boks yang terbuat dari pelat logam berwarna merah. Boks merah dengan tulisan hydrant berwarna putih itu menjadi salah satu bagian bangunan pasar yang baru saja diresmikan Presiden Indonesia, Joko Widodo, 21 April lalu.

Boks itu tertempel pada pagar-pagar pasar di setiap lantai. Bukan hanya boks merah, tabung-tabung merah pun tampak tergantung di beberapa sudut pasar.

Advertisement

Boks itu tertempel pada pagar-pagar pasar di setiap lantai. Bukan hanya boks merah, tabung-tabung merah pun tampak tergantung di beberapa sudut pasar.

Tabung merah dengan tuas di sisi atas itu adalah alat pemadam api ringan (APAR). Beberapa tabung tergantung pada dinding pasar, sekitar 1,5 meter dari permukaan lantai. Ada pula yang tergantung pada pilar pasar.

Kedua fasilitas itu menjadi fasilitas pendukung pasar yang berfungsi untuk penanganan ketika terjadi kebakaran. Total ada 22 hidran dan sekitar 200 tabung apar yang direncanakan terpasang di pasar yang sempat terbakar pada 2014 lalu itu.

Advertisement

Di lantai I terdapat lima hidran dan 59 APAR. Sedangkan di lantai II terdapat tujuh hidran dan 46 APAR. “Belum semua tabung APAR terpasang, tapi sudah ada. Lokasi penempatan apar juga sudah diberi penanda berupa tulisan,” kata dia, Kamis.

Lantai II menjadi lantai dengan jumlah hidran terbanyak. Sebagian terpasang di sekitar zona kuliner.

Selain dua jenis alat pemadam kebakaran itu, di lantai semibasement dan lantai I juga terpasang sprinkler atau alat pemadam api yang bekerja secara otomatis saat mendeteksi adanya api atau suhu yang telah ditentukan. “Alat itu akan bekerja saat ada asap atau suhu yang panas,” kata Arga.

Advertisement

Pengalaman 2014 silam menjadikan pengelola pasar menjadi lebih berhari-hati. Arga mengatakan dalam waktu dekat di beberapa sudut pasar juga akan dipasang peringatan dilarang merokok.

“Pengunjung atau pedagang dilarang merokok. Untuk papan peringatan memang belum dipasang, sebentar lagi akan dipasang,” kata dia.

Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Solo, Gatot Sutanto, Pasar Klewer menjadi salah satu pasar dengan potensi terjadinya kebakaran cukup tinggi. Pasar tersebut merupakan pasar tekstil dengan banyak barang dagangan yang mudah terbakar.

Advertisement

Menurutnya potensi kebakaran di pasar biasanya merujuk pada tiga hal, yaitu kondisi jaringan listrik, perilaku sumber daya manusia dan jenis dagangan. “Kalau dilihat sistem proteksi kebakaran sudah bagus meskipun belum sempurna. Jaringan listriknya juga terlihat lebih baik. Tinggal masalah perilaku. Misalnya dalam menata jaringan listrik di dalam kios, merokok dan sebagainya,” kata dia, Kamis.

Gatot mengaku sudah mengecek sistem proteksi kebakaran pasar tersebut sebanyak tiga kali sebelum pasar tersebut diresmikan. “Hidran bagus, tekanan sudah baik. Sprinklernya baik dan apar sudah tersedia. Kami hanya bantu pengawasannya,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, beberapa hari sebelum pembagian kunci kios Pasar Klewer, beberapa petugas mengecek tekanan air hidran di sisi selatan pasar. Air disemprotkan melalui lantai I ke arah tembok Keraton Solo.

Gatot mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar latihan pemadaman api yang akan diikuti petugas satpam, petugas pasar, dan pedagang. “Sebelumnya kami juga sudah menggelar latihan serupa saat pedagang masih menempati pasar darurat,” kata dia.

Gatot berharap ke depan ada latihan evakuasi kebakaran. Selama ini belum pernah dilakukan simulasi penanganan kebakaran di Pasar Klewer.

Pedagang berharap kebakaran yang telah menghanguskan pasar dan barang dagangan mereka pada 2014 lalu tidak lagi terulang. “Untuk sistem pengamanan kebakaran ini, kami percaya saja kepada Pemerintah Kota. Kami juga tidak tahu, alat seperti sprinkler maupun hidran dapat berfungsi setiap saat atau tidak,” kata dia saat ditemui di kiosnya, Kamis.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif