News
Kamis, 4 Mei 2017 - 10:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Jl. Gajah Suranto Segera Jadi Jalur Utama

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soloraya Hari ini edisi Kamis 4 Mei 2017

Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (4/5/2017), menginformasikan tentang Jl. Gajah Suranto di belakang Pasar Klewer sisi timur segera menjadi jalur utama.

Solopos.com, SOLO – Setelah bangunan baru Pasar Klewer diresmikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan segera melakukan perombakan di jl. Gajah Suranto. Ruas jalan di belakang Pasar Klewer sisi timur itu segera dialihfungsikan menjadi jalur utama.

Advertisement

Berita mengenai pembukaan jl. Gajah Suranto itu menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Kamis (4/5/2017). Selain itu ada berita tentang kelahiran bayi seberat lima kilogram di Klaten, ada juga berita tentang kunjungan Duta Polda Jateng ke Griya Solopos, dan berita tentang kinerja kepala daerah.

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis 4 Mei 2017;

MANAJEMEN LALU LINTAS: Jl. Gajah Suranto Jadi Jalur Utama

Advertisement

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo bakal membuka Jl. Gajah Suranto di belakang Pasar Klewer sisi timur menjadi jalur utama yang bisa dilalui pengguna kendaraan bermotor menuju kawasan Coyudan dari arah Supit Urang.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Solo, Sri Baskoro, mengatakan Dishub dalam waktu dekat bakal mensterilkan Jl. Gajah Suranto dari parkir kendaraan baik milik pedagang maupun pengunjung Pasar Klewer. Jalan tersebut akan dimanfaatkan sebagai jalur utama kendaraan bermotor menuju kawasan perbelanjaan Coyudan, Jl. Reksoniten, hingga Jl. Yos Sudarso tanpa harus memutar melewati Jl. dr. Radjiman di depan Pasar Klewer.

”Jl. Gajah Suranto akan kami buat steril dari aktivitas parkir kendaraan. Kami menilai pembukaan Jl. Gajah Suranto untuk menampung kendaraan yang menuju ke arah Coyudan dari arah timur [Supit Urang] efektif diterapkan guna mengurai penumpukkan kendaraan di Jl. dr. Radjiman depan Pasar Klewer,” kata Baskoro saat berbincang dengan Espos di ruang kerjanya, Rabu (3/5/2017).

Baskoro menyatakan Bidang Lalu Lintas Dishub telah berkoordinasi dengan Bidang Perparkiran Dishub guna membahas rencana sterilisasi Jl. Gajah Suranto dari parkir. Bidang Lalu Lintas akan menerjunkan personel untuk menyosialisasikan kebijakan pembukaan jalan tersebut kepada masyarakat.

Advertisement

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

BAYI 5 KILOGRAM: Sebelum Lahiran, Sang Ibu Sering Kerokan

Bayi seberat lima kilogram lahir di RS Soerjadi Tirtonegoro, Klaten, Jumat (28/4/2017). Bayi dengan ukuran tak biasa lahir dari rahim Puvita Retnasari, 34, warga RT 001/RW 008, Dlimas, Kecamatan Ceper, Klaten.

Bayi perempuan yang diberi nama Arsyila Romsa Cinta Farjana itu lahir melalui operasi Caesar dengan panjang sekitar 50 sentimeter. Bayi tersebut kini masih dirawat di RS untuk dipantau kondisinya karena bobotnya yang tak biasa. “Bayi masih ditinggal di RS dan masih diberi alat bantu pernapasan. Beratnya yang tak biasa membuat dia kesulitan bernapas,” kata Sari, sapaan akrab Puvita Retnasari, saat dihubungi Espos, Rabu (3/5/2017).

Advertisement

Sari mengaku tak menyangka anak ketiganya itu lahir dengan bobot tak lazim. Anaknya yang pertama dan kedua, yakni Firdan dan Arisa, lahir dengan bobot dan lewat persalinan normal. Firdan lahir dengan berat 3,5 kg dan panjang 49 cm, sementara Arisa 3,4 kg dengan panjang 50 cm. “Berat bayi [Arsyila] ini meningkat dalam dua pekan sebelum lahir. Sebelumnya perut saya biasa [tidak terlalu besar],” kata Sari yang berat badannya meningkat 10 kg menjadi 96 kg selama hamil.

Istri dari Bejo Utomo, 45, tahun ini memiliki kebiasaan tak lazim selama mengandung Arsyila. Ia tak pernah makan nasi, hanya buah-buahan, terutama mangga. Hampir tiap hari ia makan mangga. Sari juga suka makan singkong rebus. Kebiasaan aneh lainnya adalah keinginannya dikerokin. “Setiap hari saya minta dikerokin menggunakan body lotion dicampur minyak kayu putih. Jadi selama hamil saya boros body lotion sama minyak kayu putih,” katanya.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

DUTA POLDA JATENG: Membangun Kepercayaan Publik Bersama Polwan Cantik

Advertisement

Raut wajah empat wanita polisi (polwan) dari Polda Jateng sangat serius ketika mendapatkan pertanyaan seputar tugas utama Duta Polda Jateng 2017. Mereka berdiam sejenak sambil melempar senyum kepada jajaran redaksi Solopos yang dipimpin Suwarmin selaku Pemimpin Redaksi (Pemred).

Pagi itu, Humas Polda Jateng bersama empat polwan Duta Polda Jateng berkunjung ke Griya Solopos di Jl. Adisucipto No. 190, Solo untuk menjalin kerja sama dengan Solopos Group, Rabu (3/5) pukul 10.30 WIB. Keempat Duta Polda Jateng itu yakni Brigadir Pol. Handriyani, 31; Bripda Oktarinata Indra R, 21; Bripda Ricca Khalmas D.P.H, 22; dan Bripda Yosi Rakasiwi, 21.

Tak lama kemudian, salah seorang Duta Polda Jateng, Handriyani, menjawab pertanyaan dari Pemred Solopos itu.

“Kami bertugas membantu kepolisian membangun kepercayaan masyarakat kepada Polri, menjelaskan peran Polri, menyosialisasikan program kerja Polri dan Polda Jateng kepada masyarakat, dan lainnya,” ujar Handriyani menjawab pertanyaan Suwarmin.

Wanita yang akrab disapa Yani ini mengaku baru sebulan dikukuhkan menjadi Duta Polda Jateng. Sebulan menjadi Duta Polda Jateng, polwan yang bertugas di Sekretariat Umum Polda Jateng itu mendapatkan banyak ilmu, teman, dan mengenal berbagai karakter orang.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Advertisement

KINERJA KEPALA DAERAH: Setahun Memimpin, Yuni Akui Hanya Raih Nilai C

Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Dedy Endriyatno sudah setahun memimpin Sragen sebagai bupati dan wakil bupati sejak dilantik pada 4 Mei 2016. Setahun memimpin Bumi Sukowati, Yuni menganggap dirinya hanya layak mendapat nilai C alias cukup

Hal itu disampaikan Yuni saat memberikan sambutan di sela-sela kegiatan peresmian corporate social responsibility (CSR) di RS PKU Muhammadiyah Sragen, Rabu (3/5). Pada kesempatan itu, Bupati mengaku berdasar jajak pendapat atau polling, mayoritas warga Sragen merasa tidak puas dengan kepemimpinan Yuni-Dedy selama setahun memimpin Sragen. “Bagaimana warga Sragen bisa puas? Bupatine ayune kaya ngene, tapi dalane rusake nemen,” kata Bupati.

Yuni memprioritaskan pembangunan infrastruktur dalam dua tahun memimpin Sragen. Pada tahun ini, Pemkab Sragen sudah mengalokasikan anggaran senilai Rp84,5 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Total anggaran untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur jalan senilai Rp190 miliar/tahun.

“Itu angka minimal tiap tahun. Jumlah anggaran terbatas, namun selama dua tahun nanti, infrastruktur masih menempati porsi tertinggi. Padahal, 75% dari anggaran daerah sudah digunakan untuk belanja pegawai [gaji PNS sekaligus honorer],” papar Yuni.

Terpisah, Koordinator Forum Masyarakat (Formas) Sragen, Andang Basuki, menilai kepemimpinan Yuni-Dedy belum menciptakan terobosan program yang sifatnya genuine atau asli. Ia mengatakan program e-budgeting yang akan dimulai pada tahun ini memang terobosan baru di Kabupaten Sragen. Meski demikian, program itu bukan produk asli Sragen melainkan hasil adopsi dari sejumlah daerah seperti Surabaya.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif