Soloraya
Kamis, 4 Mei 2017 - 19:35 WIB

KISAH UNIK : Lahir 5 Kg, Bayi Asal Klaten Ini Bikin Heran

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayi Arsyila Romeesa Cinta Farzana asal Klaten yang lahir dengan berat badan 5 kg. (Istimewa/Ninik Suryani)

Kisah unik, seorang bayi lahir dengan berat 5 kg di Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Seorang bayi lahir dengan berat 5 kilogram (kg) di Rumah Sakit (RS) Soeradji Tirtonegoro Klaten pada Jumat (28/4/2017). Hingga Kamis (4/5/2017), tim medis RS tersebut masih memantau kondisi kesehatan bayi itu.

Advertisement

Pemantauan perkembangan kondisi kesehatan bayi dan ibu itu perlu dilakukan hingga beberapa waktu ke depan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, bayi bernama Arsyila Romeesa Cinta Farzana itu lahir dengan berat badan lima kilogram dan panjang 50 cm. Hal itu membuat orang tuanya heran.

Arsyila lahir melalui operasi caesar di RS Soeradji Tirtonegoro, Jumat (28/4/2017) pukul 10.45 WIB. Arsyila merupakan anak ketiga pasangan Fuvita Retnasari, 34, dengan Bejo Utomo, 45, warga Dlimas RT 001/RW 008, Dlimas, Ceper, Klaten.

Sehari-hari, Retnasari bekerja sebagai seniman. Sedangkan Bejo Utomo merupakan buruh di Warung Jono (Warjo) Kafe Klaten. “Kondisi bayi dan ibu sebenarnya sehat. Tapi, bayi belum boleh dibawa pulang terlebih dahulu. Kami harus memastikan lagi suhu bayi stabil, air susu ibu [ASI] mencukupi, tidak ada tanda-tanda bahaya lainnya. Ibu bayi pun perlu kami pastikan lagi, apakah dia masih stres atau tidak. Ini semua dilakukan agar bayi dan ibu lebih nyaman saat sama-sama pulang ke rumah,” kata dokter anak di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten, Arif Handiarsi, saat ditemui wartawan di kompleks RS setempat, Kamis.

Advertisement

Ibu bayi besar Arsyila Romeesa Cinta Farzana, Fuvita Retnasari (dua dari kanan), di Tim medis Rumah Sakit (RS) Soeradji Tirtonegoro Klaten, Kamis (4/5/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Disinggung tentang kondisi bayi yang lahir dengan berat 5 kg, Arif mengatakan hal itu masih terbilang wajar. Bayi dengan berat badan di atas empat kilogram biasanya disebabkan orang tuanya menderita diabetes.

“Saat kami cek, ibunya tidak menderita diabetes. Tapi ayahnya, menderita diabetes. Gula tinggi dan banyaknya nutrisi yang mengalir melalui plasenta bisa menyebabkan fenomena bayi besar itu. Di dunia medis, bayi yang lahir di atas empat kilogram itu disebut bayi besar,” katanya.

Advertisement

Ibu bayi tersebut, Retnasari, mengaku kaget saat melihat berat bayinya hingga lima kilogram. Sebelum memasuki masa persalinan, Retnasari sering makan buah anggur merah saat usia kandungan hingga tiga bulan.

Bayi Arsyila Romeesa Cinta Farzana asal Klaten yang lahir dengan berat badan 5 kg. (Istimewa/Ninik Suryani)

“Sebelum melahirkan anak saya yang ketiga ini, saya pernah bermain ketoprak bersama Rabies. Saat usia kandungan delapan bulan, saya juga sering bermain gamelan. Kali pertama, saya sebenarnya sering periksa ke bidan desa. Saat hendak melahirkan, saya disuruh ke Puskesmas Jambukulon, Ceper. Dari Puskesmas Jambukulon, saya dirujuk ke RS Soeradji Tirtonegoro karena kondisi bayinya besar. Agar persalinan lancar, harus melalui operasi caesar,” katanya.

Ayah sang bayi, Bejo Utomo, mengaku sangat ingin menggendong anaknya yang nomor tiga itu. “Sejak lahir hingga hari ini [kemarin], saya belum boleh masuk ke ruang bayi. Jangankan saya, istri saya juga tidak boleh masuk ke ruang bayi. Istri saya pun juga belum pernah menggendong bayi kami. ASI yang diberikan ke anak saya itu diberikan melalui tim medis. Saya juga kaget mendengar berat badan anak saya yang ketiga hingga lima kilogram. Padahal, anak yang pertama dan kedua itu masing-masing berat badannya 3,5 kilogram dan 3,4 kilogram,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif