Soloraya
Kamis, 4 Mei 2017 - 18:15 WIB

HAUL EYANG SAHID : Mempelajari Tri Watak Budi Luhur Wasiat Eyang Sahid

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana haul Eyang K.H.R Sahid Djogosentono di Jetis, Sukoharjo, Kamis (4/5/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Haul Eyang Sahid, K.H.R. Sahid Djogosentono meninggal wasiat berupa tri watak budi luhur.

Solopos.com, SUKOHARJO — Lantunan doa dan tahlil berkumandang di Permakaman Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (4/5/2017). Sejumlah orang duduk rapi mengelilingi meja membentuk lingkaran kecil.

Advertisement

Mereka memakai baju koko warna putih lengkap dengan peci putih atau hitam. Mereka melafalkan bacaan Alquran selama lebih dari 30 menit.

Tahlilan itu merupakan bagian dari peringatan Haul ke-58 K.H.R. Sahid Djogosentono yang digelar setiap tahun. Acara itu dihadiri keluarga besar Eyang Sahid Djogosentono, keluarga besar divisi bisnis dan pendidikan Sahid Group Wilayah Jateng dan DIY, serta warga setempat.

Advertisement

Tahlilan itu merupakan bagian dari peringatan Haul ke-58 K.H.R. Sahid Djogosentono yang digelar setiap tahun. Acara itu dihadiri keluarga besar Eyang Sahid Djogosentono, keluarga besar divisi bisnis dan pendidikan Sahid Group Wilayah Jateng dan DIY, serta warga setempat.

K.H.R. Sahid Djogosentono merupakan ayahanda Prof. Dr. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono. K.H.R Sahid Djogosentono meninggal dunia pada 4 Mei 1959. Keluarga besar Eyang Sahid Djogosentono dalam kesempatan itu diwakili Ketua Harian Yayasan Sahid Jaya Cabang Surakarta, Haryono Hadikusumo.

“Banyak filosofi kehidupan yang diwasiatkan Eyang Sahid Djogosentono kepada keluarganya. Salah satu filosofi itu yakni tri watak budi luhur yang bisa diaplikasikan dalam keluarga dan masyarakat,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Advertisement

“Tri watak budi luhur harus dilaksanakan bersamaan, selaras agar tidak jomplang. Loyal terhadap profesi harus dibarengi dengan mencintai keluarga dengan tulus dan ikhlas,” papar dia.

Filosofi kehidupan lainnya adalah saling membantu dan menolong sesama manusia. Hidup harus bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini kerap diucapkan Eyang Sahid Djogosentono kepada anak dan keluarganya agar saling menolong dan membantu sehingga bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan.

Pria yang akrab disapa Haryono ini berharap masyarakat dapat menerapkan wasiat filosofi kehidupan Eyang Sahid Djogosentono dalam kehidupan sehari-hari. “Ini filosofi kehidupan yang simpel namun maknanya luar biasa,” tutur dia.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Panitia Haul ke-58 K.H.R. Sahid Dojosentono, Marimin, mengatakan ada beberapa lomba yang digelar untuk memperingati kegiatan haul seperti pidato bahasa Jawa. Para peserta lomba merupakan pelajar di wilayah Soloraya.

Generasi muda diajak menjaga dan memelihara budaya Jawa dengan mengikuti lomba pidato bahasa Jawa. Peringatan Haul ke-58 K.H.R. Sahid Djogosentono juga dimeriahkan berbagai stan pameran potensi dari divisi bisnis maupun pendidikan di antaranya Hotel Sahid Jaya Solo, Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Sahid Raya Yogyakarta, STP Sahid Surakarta, Universitas Sahid (Usahid) Surakarta, SMK Sahid Surakarta, dan SMK Kriya Sukoharjo.

“Ada juga kain batik karya para pelajar yang dipamerkan saat peringatan haul. Mereka bisa memproduksi batik yang sarat dengan nilai seni yang tinggi dan budaya Jawa,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif