News
Kamis, 4 Mei 2017 - 16:30 WIB

Ahok Ogah Jadi Menteri Atau Staf Presiden, Ini yang Dia Inginkan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) bersama istri, Veronica Tan (tengah) dan anak, Nicholas Sean Purnama, menunjukkan tinta di jari seusai melakukan pencoblosan di TPS 54 kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Rabu (19/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Ahok mengaku tidak ingin menjadi menteri, staf presiden, bahkan maju sebagai calon wakil presiden. Dia punya rencana lain.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan punya rencana lain setelah kalah dalam Pilkada DKI 2017 oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandiaga). Meski disebut-sebut cocok menjabat sejumlah jabatan strategis, Ahok mengaku tidak punya keinginan.

Advertisement

“Saya sudah putuskan selesai ini, saya akan jadi pembicara saja. Enggak masuk partai politik, enggak mau jadi menteri, enggak jadi staf Presiden, semua enggak,” paparnya di Balai Kota, Kamis (4/5/2017).

Kabar terkait rencana Ahok setelah kalah dalam pilkada memang sempat berseliweran. Beberapa jabatan yang dispekulasikan dengan Ahok mulai dari menteri, calon gubernur di daerah lain, bahkan komisioner KPK. Namun, Ahok tampak santai menjawab kabar-kabar yang berseliweran tersebut, karena dia punya agenda sendiri seusai menjabat sebagai gubernur.

“Aku mau bikin Ahok Show dengan salah satu stasiun televisi. Tapi dengan revenue sharing. Ya, jadi kalau terima iklan berapa, bagi saya lah 20%-30%. Kita ngajar aja, jadi mendidik aja,” katanya. Baca juga: Anies-Sandi Bikin Tim Transisi, Ahok: Memangnya Presiden?

Advertisement

Ditanya soal kabar rencanaya untuk maju jadi bakal calon presiden di 2019, Ahok menjawab sambil tersenyum. “Mau jadi gubernur aja susah, ini lagi mau jadi wapres. Kafir mana boleh jadi pejabat di sini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif