News
Kamis, 4 Mei 2017 - 08:10 WIB

Ada Kategori Penghargaan Baru di SBBI-JBBI 2017

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SBBI-JBBI (JIBI/Solopos)

Penghargaan merek terbaik ABBI-JBBI 2017 menambahkan kategori baru.

Solopos.com, SOLO — Ajang Solo Best Brand Index dan Jogja Best Brand Index (SBBI-JBBI) kembali hadir memberikan penghargaan kepada merek terbaik di Solo dan Jogja.

Advertisement

Acara yang diselenggarakan kali ketujuhbelas oleh PT Aksara Solopos dan PT Aksara Dinamika ini untuk menjawab pertanyaan pasar mengenai merek-merek terbaik tahun ini. Sebanyak 79 merek terbaik di kedua kota tersebut akan menerima penghargaan, yakni 63 merek di Solo dan 16 merek di Jogja pada Kamis (4/5/2017) di Lobby Area Ballroom Alila Hotel Solo.

Pemenang berasal dari 10 kategori, yakni makanan-minuman, rokok, obat, tempat perbelanjaan, jasa keuangan, produk IT, elektronik, otomotif, rumah tangga, dan produk/penyedia layanan khusus. Selain itu, diberikan juga penghargaan Prestigious Brand ke lima merek di Solo dan satu merek di Jogja serta lima pemegang merek akan mendapat predikat The Best Website di tahun ini.

Advertisement

Pemenang berasal dari 10 kategori, yakni makanan-minuman, rokok, obat, tempat perbelanjaan, jasa keuangan, produk IT, elektronik, otomotif, rumah tangga, dan produk/penyedia layanan khusus. Selain itu, diberikan juga penghargaan Prestigious Brand ke lima merek di Solo dan satu merek di Jogja serta lima pemegang merek akan mendapat predikat The Best Website di tahun ini.

Pemimpin Perusahaan PT Aksara Solopos, Bambang Natur Rahadi, menyampaikan survei SBBI-JBBI mampu memaparkan secara jelas analisis pasar saat ini. Oleh karena itu, hasil survei bisa digunakan pemegang merek untuk menyusun strategi penguatan posisi di pasar di tengah persaingan pasar yang ada saat ini membuat peranan data sangat penting.

Menurut dia, banyak data akurat yang dibutuhkan karena pasar terus berkembang sehingga tidak bisa lagi diterapkan pengambilan keputusan bisnis dengan cara lama, yakni mengambil data seadanya. Data yang dimiliki harus komprehensif karena perilaku konsumen beragam dan detail yang dipengaruhi faktor teknologi informasi.

Advertisement

Pasar terus berkembang dan berubah mengikuti selera konsumen. Kepercayaan konsumen pun harus terus ditingkatkan, salah satu instrumennya dengan memanfaatkan hasil survei SBBI-JBBI. Apalagi survei yang dilakukan terus disempurnakan setiap tahun sesuai perubahan yang terjadi.

Oleh karena itu, ada dua tambahan kategori penghargaan di tahun ini, yakni Prestigious Brand dan The Best Website. Dia menjelaskan penambahan kategori ini karena ada pola baru yang dilakukan dunia usaha dan patut mendapat apresiasi, seperti mengelola web yang dapat menunjang perkembangan usaha.

Tidak dapat dimungkiri, website merupakan salah satu pintu masuk dan etalase untuk melihat produk secara lebih detail. “Perkembangan teknologi membuat website memiliki peran penting dan patut untu diapresiasi dengan harapan seluruh bidang usaha memperhatikan tampilan web yang mampu menunjang bisnis,” ujarnya.

Advertisement

Lebih lanjut, dia mengungkapkan penghargaan yang kali pertama diadakan pada 2000 ini terus mengalami perubahan. Natur menyampaikan diawali dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan, survei tahunan ini berkembang untuk mengukur posisi merek dengan indikator penilaian yang lebih komprehensif.

Sementara itu, Akademisi Bidang Marketing sekaligus Konsultan Survei SBBI-JBBI 2017, Anton A. Setiawan, menyampaikan merek yang memiliki market share atau pangsa pasar paling tinggi tidak menjamin menjadi pemenang best brand. Hal ini karena market share hanya menggambarkan kondisi jangka pendek.

“Bobot penilaian paling tinggi adalah loyalitas karena menunjukkan brand memiliki peluang bagus dan akan konsisten diminati konsumen. Oleh karena itu meski ada pemenang baru, biasanya merupakan pelaku lama yang sudah dikenal oleh masyarakat. Di beberapa kategori, perbedaan nilai antara merek terbaik dengan yang lain biasanya tipis,” terangnya.

Advertisement

Anton mengatakan perubahan pemenang tidak terlalu banyak karena kualitas produk yang ditawarkan bagus dan diakui masyarakat sehingga banyak yang brand minded. Oleh karena itu, bagi pemegang merek untuk mempertahankan produknya, harus selalu mengidentifikasi perubahan yang terjadi di pasar dan terus menganalisis rantai nilai, yakni nilai yang dianggap paling penting oleh konsumen kemudian dijadikan landasan dalam melakukan perubahan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif