Entertainment
Rabu, 3 Mei 2017 - 14:00 WIB

FILM BARU : Shooting "Guru Ngaji dan Badut Maximal" di Boyolali dan Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain Guru Ngaji dan Badut Maximal berfoto bersama seusai pengambilan gambar di Boyolali. (Istimewa)

Film terbaru Guru Ngaji dan Badut Maximal dalam proses pembuatan.

Solopos.com, SOLO — Sukses dengan Bukaan 8, Rumah Produksi Chanex Ridhall Pictures mulai menggarap film terbaru mereka yang mengangkat realitas kehidupan guru mengaji di daerah perdesaan dengan judul Guru Ngaji dan Badut Maximal.

Advertisement

Film tersebut menceritakan kisah tokoh utama bernama Mukri yang diperankan aktor kawakan Donny Damara. Kisah Mukri dimulai dari Desa Tempuran, Boyolali. Di sana ia menjadi sosok baik hati dan disegani.

Namun karena desakan ekonomi, Mukri terpaksa menjalani pekerjaan sampingan sebagai badut di Sukoharjo. Konflik mulai terjadi sejak si tokoh utama menjalani keputusan nekat tersebut.

Public Relations Chanex Ridhall Pictures Ogi Wicaksana dalam rilis, Rabu (26/4/2027), mengatakan proses shooting dimulai Minggu (23/1/2017) di Desa Tempuran Boyolali. Daerah Tempuran diceritakan sebagai kediaman Mukri dan tempatnya mengajar ngaji.

Advertisement

Selanjutnya mereka berpindah ke Dukuh Canden, Rejosari, Sukoharjo, yang diceritakan sebagai tempat ngamen sebagai badut. Selain dua daerah di kawasan Soloraya tersebut, proses pengambilan gambar juga dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Kawasan perdesaan di wilayah Boyolali dan Sukoharjo kami anggap mewakili narasi cerita kami dalam film ini. Dan kebetulan wilayah di Boyolali dan Sukoharjo ini sangat sesuai dengan cerita kami,” kata dia berbincang dengan

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif