Soloraya
Selasa, 2 Mei 2017 - 22:35 WIB

WISATA SOLO : Hari Pertama Buka, Museum Keraton Kasunanan Dikunjungi 400 Wisatawan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat benda koleksi di Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (2/5/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, sedikitnya 400 wisatawan mengunjungi Museum Keraton Kasunanan yang baru dibuka kembali.

Solopos.com, SOLO — Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dibuka kembali pada Senin (1/5/2017) setelah beberapa lama tutup. Pada hari pertam buka, museum tersebut dikunjungi 400 wisatawan.

Advertisement

Tingginya animo pengunjung diduga karena pada hari tersebut merupakan hari libur nasional Hari Buruh. Sedangkan pada Selasa (2/5/2017) hingga pukul 12.00 WIB, museum tersebut dikunjungi 150 wisatawan.

Puncak kunjungan wisatawan ke Keraton memang biasanya terjadi pada Sabtu dan Minggu serta hari libur. “Biasanya kalau Selasa, Selasa itu sela-selane menungsa, masih sepi. Museum ramai pada Sabtu dan Minggu,” kata K.R.A. Budayadiningrat, sesepuh abdi dalem penerangan atau pemandu Museum Keraton Solo, saat ditemui Solopos.com di Museum Keraton Solo, Selasa (2/5/2017).

Advertisement

Puncak kunjungan wisatawan ke Keraton memang biasanya terjadi pada Sabtu dan Minggu serta hari libur. “Biasanya kalau Selasa, Selasa itu sela-selane menungsa, masih sepi. Museum ramai pada Sabtu dan Minggu,” kata K.R.A. Budayadiningrat, sesepuh abdi dalem penerangan atau pemandu Museum Keraton Solo, saat ditemui Solopos.com di Museum Keraton Solo, Selasa (2/5/2017).

Menurut dia, tempat favorit pengunjung museum adalah berfoto di kursi raja, berfoto di lukisan tiga dimensi, dan berfoto di dekat kereta kuno milik Keraton. “Biasanya kalau keris atau arca kan sudah biasa,” tutur Budayadiningrat.

Lelaki yang telah mengabdi di Keraton selama 38 tahun itu mengaku senang dengan dibukanya kembali museum. Dengan begitu, Keraton bisa kembali menjadi salah satu sumber ilmu budaya Jawa. Bahkan, Keraton sudah ada sebelum ada Republik Indonesia.

Advertisement

Salah satu pengunjung, K.P.P. Aryo Purbodiningrat, asal Sragen, mengatakan Museum Keraton Solo menjadi salah satu jujugan ia dan keluarganya untuk berlibur. Menurutnya, fasilitas museum perlu ditambah sebuah ruang publik untuk digitalisasi sejarah Keraton Solo dari masa ke masa.

Dalam ruang tersebut disajikan visualisasi bagaimana peran Paku Buwono (PB) VI, PB X, dan PB XII melawan penjajah. “Termasuk bagaimana peran PB XII menyongsong kemerdekaan RI. Ini penting sebagai mengenalkan sejarah Keraton kepada masyarakat,” ujar dia.

Pengunjung lain, Donny Hastomo, asal Karanganyar, menyampaikan kedatangannya ke museum siang itu adalah kali pertama. Ia menilai keberadaan museum mendekatkan ia dengan pengetahuan yang dipelajari di sekolah.

Advertisement

“Di sini saya bisa melihat dari dekat bagaimana Keraton itu sesungguhnya tidak sekadar membaca teks di buku,” tutur Donny.

Pelajar Kelas XI SMAN 1 Karanganyar itu berharap museum bisa menambah koleksinya agar ruangan tak terlihat melompong. Penambahan koleksi juga penting untuk memperkaya pengalaman pengunjung saat memasuki museum.

“Selain itu, promosinya juga semoga diperkuat supaya bisa menyasar masyarakat lebih luas lagi,” harap Donny.

Advertisement

Museum Keraton Solo buka setiap Senin-Kamis pukul 9.00 WIB-14.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 9.00 WIB-15.00 WIB. Museum libur setiap Jumat.

Harga tiket masuk museum Rp10.000 untuk wisatawan domestik, Rp15.000 untuk wisatawan mancanegara, dan Rp8.000 untuk domestik rombongan dengan jumlah minimal 40 oang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif