News
Selasa, 2 Mei 2017 - 09:51 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Museum Keraton Solo Dibuka

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 2 Mei 2017.

Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos membahas tentang Museum Keraton yang kembali dibuka setelah ditutup selama dua pekan.

Solopos.com, SOLO – Museum Keraton Solo ditutup selama dua pekan karena persiapan dan penyelenggaraan Tingalan Jumenengan pertengahan April kemarin. Setelah sempat dipertanyakan kapan museum kembali dibuka karena konflik Keraton Solo semakin memanas, museum tersebut kembali dibuka Seni (1/5/2017).

Advertisement

Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Selasa (2/5/2017) tak hanya membahas tentang Museum Keraton Solo, ada juga berita tentang obituari Mbah Gotho. Kemudian kisah inspiratif tentang mahasiswa berprestasi dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa 2 Mei 2017;

Advertisement

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa 2 Mei 2017;

PARIWISATA SOLO: Museum Keraton Solo Dibuka

Sejak ditutup dua pekan lalu untuk persiapan Tingalan Jumenengan, Museum Keraton Solo kembali dibuka untuk kali pertama, Senin (1/5/2017).

Advertisement

Hangabehi dan rombongan lantas berjalan memasuki museum. Beberapa meter kemudian, Hangabehi memutuskan untuk berhenti dan duduk di kursi. Rudy dan rombongan didampingi Ketua Satgas Panca Narendra, K.G.P.H. Benowo, melanjutkan meninjau beberapa koleksi museum. Sesampainya di ujung museum, Rudy kembali lagi ke pintu keluar museum.

Saat Rudy berpamitan terdengar perlahan Hangabehi menyampaikan, “maturnuwun, maturnuwun” berulang-ulang kepada orang nomor satu di pemerintahan Kota Bengawan itu. Ia lalu memeluk Rudy sembari meneteskan air mata. Tak lama kemudian keduanya berpisah.

Rudy mengatakan sepuluh hari sejak jumenengan  digelar, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo harus membikin laporan kepada Presiden, Menteri Dalam Negeri, hingga Menteri Pariwisata. Salah satu poin dalam laporan itu yakni Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat hanya memiliki satu raja yaitu I.S.K.S. Paku Buwono XIII Hangabehi. “Hari ini museum dibuka untuk menunjukkan kepada masyakat bahwa keraton sudah beroperasi seperti semula dan dikelola langsung oleh Sinuhun dan [Satgas] Panca Narendra,” kata Rudy, saat ditemui wartawan di sela-sela acara.

Advertisement

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

OBITUARI MBAH GOTHO: Pria Tertua di Dunia itu Berpulang

Minggu (30/4/2017) sore menjadi akhir cerita hidup Saparman Sodimejo alias Mbah Gotho. Pria yang disebut-sebut sebagai manusia tertua di dunia asal Dusun Segeran RT 018, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, itu mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 17.45 WIB. Mbah Gotho berpulang diperkiraan usia 146 tahun empat bulan.

Advertisement

Kabar ini menjadi kabar duka bagi warga Sragen. Ratusan pelayat memadati rumah duka Mbah Gotho di Dusun Segeran, RT 018, Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen, sebelum dimakamkan, Senin (1/5/2017). Karangan bunga tanda duka cita dari Bupati Sragen dan Wakil Bupati Sragen terpampang di depan rumah duka. Jasad Mbah Gotho terbujur kaku di dalam peti jenazah. Secara bergantian, para pelayat menyempatkan melihat wajah Mbah Gotho untuk kali terakhir.

Cucu Mbah Gotho, Suryanto, mengatakan tidak ada pesan terakhir yang disampaikan kakeknya. Pada Minggu pagi, Mbah Gotho sempat beranjak dari tidurnya. ”Dia ingin berdiri dan berjalan sendiri, namun tidak mampu. Setelah itu dia tidur lagi dengan kondisi lemas. Saya tidak sadar kalau ajal Mbah Gotho sudah tiba,” ujar Suryono kala ditemui wartawan di rumah duka, Senin.

Mbah Gotho dimakamkan pukul 11.00 WIB di permakaman umum yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah duka. Sepanjang hidupnya, kata Suryono, Mbah Gotho punya empat istri. Keempat istrinya itu sudah meninggal dunia. Dari istri pertama dan kedua, Suryono tidak tahu Mbah Gotho punya berapa anak dan cucu. Dari istri ketiga dan kempat, Mbah Gotho punya lima anak. ”Mbah Gotho punya 17 cucu, 12 cicit, 4 canggah. Semua dari istri ketiga dan keempat,” terang Suryono.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

MAHASISWA BERPRESTASI: Mahir 6 Bahasa, Ingin S2 Prancis

Ida Mujtahidah menjadi salah satu dari 92 peraih cumlaude dari total 284 mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo yang diwisuda pada Sabtu (29/4/2017).

Ida mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang menyandang disabilitas. Perempuan yang akrab dipanggil Aida ini lulus merupakan lulusan tercepat Prodi Hubungan Internasional angkatan 2013 dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,8.

Aida datang menggunakan kursi roda pada acara wisuda yang dipimpin Rektor Unisri Solo, Kapti Rahayu Kuswanto, di Auditorium Unisri di Jl. Sumpah Pemuda, Kadipiro, Banjarsari, Solo. “Saya orangnya keras kepala dalam arti positif sehingga dapat menyelesaikan kuliah di Unsiri Solo,” kata Aida.

Agar bisa kuliah di Solo, menurut gadis kelahiran Jombang, Jawa Timur, 8 Maret 1987 ini, butuh perjuangan keras agar bisa meyakinkan orang tua. Keterbatasan Aida yang menderita kelainan pada kedua kakinya membuat orang tuanya sempat melarang dia kuliah di Solo. Orang tuanya menginginkan setelah lulus dari Madrasah Aliyah (MA) Mambaul Ulum Jombang, Aida menjadi pengasuh di pondok pesantren YPPMNU Miftahul Ulum Jombang milik keluarga. “Sikap keras kepala saya ingin menuntut ilmu lebih tinggi dan melanjutkan kuliah membuat orang tua akhirnya mengizinkan,” ungkapnya.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif