SOLOPOS.COM - Pemai Real Madrid, Isco (putih), mencoba merebut bola dari bek Atletico Madrid, Juanfran. (Reuters / Sergio Perez)
Laga Real Madrid vs Atletico Madrid akan menjadi sejarah baru bagi keduanya siapapun pemenangnya.
Solopos.com, MADRID — Real Madrid sudah dua kali menjadikan tetangga mereka, Atletico Madrid, sebagai batu loncatan meraih dua trofi Liga Champions dalam tiga tahun terakhir. Yakni ketika tim berjuluk Los Blancos itu menundukkan Atletico di babak final ketika meraih trofi ke-10 (Decima) pada 2014 dan ke-11 (Undecima) pada 2016.
Musim ini, dua kota Madrid kembali dipertemukan di semifinal Liga Champions. Pilihannya ada dua, apakah Atletico akan kembali menjadi batu loncatan atau justru menjadi batu pengganjal Madrid meraih trofi kali ke-12 (Duodecima) di Liga Champions?
Sejauh ini, belum ada tim yang berhasil mempertahankan gelar di era Liga Champions. Los Blancos akan mencoba bertahan di jalur yang benar untuk mematahkan kutukan ketika menjamu Atletico pada leg pertama semifinal di Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (3/5/2017) pukul 01.45 WIB.
Cristiano Ronaldo dkk. juga menginginkan tidak keluar lintasan untuk mewujudkan mimpi mengawinkan titel Liga Champions dan Liga Primera musim ini. Namun, kubu Los Blancos sadar betul tidak mudah menaklukkan Atleti. Meski berhasil mengalahkan Atletico di dua kali final dalam kurun waktu tiga tahun, pertemuan di semifinal ini diyakini justru lebih sulit karena ditentukan dalam dua leg.
Madrid bisa menjadikan pengalaman menyingkirkan Atletico pada perempat final Liga Champions 2014/2015. Saat itu, Los Blancos bermain 0-0 pada leg pertama di Vincente Calderon, kemudian menang tipis 1-0 pada leg kedua di Santiago Bernabeu.
“Atletico tim yang sangat rumit dan dua laga akan membuat ini semakin rumit. Saya sudah berada di Madrid selama empat tahun dan kami melawan mereka beberapa kali di Liga Champions, semoga hasilnya akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami harus merujuk pada kemenangan sebelumnya, Atletico tim yang sangat bagus, mereka sudah buktikan, mampu bersaing dengan sangat baik dan sangat ketat,” jelas gelandang Madrid, Isco, seperti dilansir marca.com, Senin (1/5/2017).
Isco difavoritkan untuk menggantikan posisi Gareth Bale yang cedera. Meski jarang mendapat kesempatan sebagai starter, eks pemain Malaga itu masih bisa menyokong 10 gol dan enam assist di Liga Primera musim ini. Isco bisa ditempatkan sebagai penyerang di sisi kanan yang biasa ditempati Bale dengan formasi 4-3-3. Namun, bisa jadi Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, akan memainkannya sebagai pemasok bola di belakang duet Ronaldo dan Karim Benzema.
Serangan Los Blancos tidak hanya tertumpu di barisan depan mereka. Duo fullback Madrid, Marcelo (kiri) dan Dani Carvajal (kanan), yang masing-masing menempati sisi kiri dan kanan bisa menjadi ancaman pertahanan Los Rojiblancos, julukan Atletico. Duet Marcelo dan Carvajal menghasilkan 21 assist musim ini. Bola crossing dari sayap kiri atau kanan dari fullback Madrid bisa dimanfaatkan penyerang seperti Ronaldo, Benzeman, hingga bek sentral Sergio Ramos untuk mencetak gol sundulan.
Tapi Atletico merupakan tim dengan pertahanan tangguh. Mereka menjadi tim yang paling sedikit kemasukan gol di Liga Primera musim ini dengan hanya kebobolan 25 gol dalam 35 pertandingan. Hanya, sisi kanan pertahanan Atletico mengalami krisis dengan cedera bek kanan, Jose Gimenez, Juanfran, dan Sime Vrsaljko. Gimenez menderita cedera tot adductor ketika Atletico menggasak Las Palmas 5-0 di Liga Primera, akhir pekan lalu.
Pelatih Atletico, Diego Simeone, pun harus berjudi apakah harus memainkan Lucas Hernandez atau Thomas Partey yang minim jam terbang untuk menggantikan Gimenez. Opsi lainnya, Simeone bisa memaksa bek sentral Diego Godin dan Stefan Savic untuk bermain di sisi kanan pertahanan. Padahal sisi kanan pertahanan Atletico menjadi area paling rawan menghadapi serangan Madrid yang akan dimotori Ronaldo dan Marcelo.