Soloraya
Selasa, 2 Mei 2017 - 21:50 WIB

Ini Kronologi Lengkap Konvoi Berseragam SMA Berujung Perusakan dan Penganiayaan di Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kaca mobil ini dirusak sekelompok orang yang berkonvoi di jalan raya Jogja-Solo, Selasa (2/5/2017) siang. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Sekelompok orang berseragam SMA membuat keributan saat konvoi di Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Konvoi kelulusan SMA/SMK diwarnai aksi anarkistis sekelompok orang, Selasa (2/5/2017). Akibatnya sejumlah bangunan dan kendaraan rusak serta beberapa warga terluka.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Segerombolan orang mengendarai puluhan sepeda motor melaju di jalan raya Jogja-Solo dari arah Prambanan melintasi wilayah Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan.

Sebagian besar dari mereka mengenakan seragam SMA/SMK dengan baju sudah dipenuhi coretan cat semprot. Di kawasan tersebut, mereka menendangi bambu pembatas di jalan yang sedang dalam proses perbaikan.

Advertisement

Sebagian besar dari mereka mengenakan seragam SMA/SMK dengan baju sudah dipenuhi coretan cat semprot. Di kawasan tersebut, mereka menendangi bambu pembatas di jalan yang sedang dalam proses perbaikan.

“Sudah diperingatkan petugas proyek yang memperbaiki jalan itu. Tetapi, mereka masih nekat,” kata salah satu warga, Wiwin, saat ditemui wartawan di tepi jalan raya Jogja-Solo.

Wiwin memperkirakan gerombolan itu mengendarai 50-an sepeda motor dengan suara knalpot bising. Beberapa diketahui ada yang membawa senjata tajam, gir, serta pipa besi.

Advertisement

Di wilayah Jetis, gerombolan itu melakukan aksi pelemparan. Akibatnya, kaca sebuah pikap proyek perbaikan jalan yang terparkir di tepi jalan rusak akibat dilempar menggunakan kunci roda.

“Sempat melempari rumah warga. Sebagian ada yang lari ke SPBU di seberang jalan dan ditangkap warga. Tak berapa lama polisi datang dan membawa mereka,” urai sopir mobil, Sukarman, 60.

Aksi anarkistis berlanjut dengan perusakan sebuah sepeda motor di wilayah traffic light Bendogantungan, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, hingga rusak parah. Sementara itu, sebuah bengkel di wilayah Dukuh Sumberbaru, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, yang berada sekitar 500 meter utara traffic light menjadi sasaran perusakan gerombolan konvoi.

Advertisement

Dua warga juga menjadi sasaran penganiayaan saat melintas di depan bengkel tersebut. Pemilik bengkel, Arifin, 30, menuturkan konvoi melaju dari arah traffic light Bendogantungan.

Ia tak mengetahui secara persis penyebab penganiayaan terhadap dua warga itu. Ia hanya mengetahui saat melintas di depan bengkelnya dari kelompok konvoi ada yang memaki dua warga itu.

“Kemudian makiannya dibalas mereka. Mungkin itu yang membuat rombongan konvoi menyerang mereka. Setahu saya ada yang membawa gir. Kalau warga itu mereka mengenakan seragam sekolah. Saya tidak tahu dari sekolah mana. Gerombolan itu juga merusak kaca bengkel. Saya langsung lari ke dalam,” katanya.

Advertisement

Setelah menjadi korban penganiayaan, kedua warga itu lantas dilarikan ke bidan setempat. Informasi yang dihimpun Solopos.com, kedua warga itu masing-masing bernama Munawir, 17, mengalami luka pada pundak kiri lantaran sabetan gir.

Warga lainnya, Tri Purnomo, 17, yang mengalami luka pada bagian wajahnya. Mereka merupakan warga Kecamatan Kebonarum. Setelah dirawat di klinik bidan desa setempat, mereka lantas dipulangkan.

Sementara itu, di Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, salah satu warnet menjadi sasaran perusakan. Kaca warnet pecah lantaran dipukul menggunakan gir serta dilempari batu. Sepeda motor yang terparkir di depan warnet dirobohkan.

Pemilik warnet, Saut, 44, mengalami luka di dahi akibat terkena serpihan kaca. Tiga pelajar SMAN 1 Klaten juga menjadi sasaran penganiayaan. Mereka mengalami luka akibat sabetan senjata tajam. Ketiga pelajar itu merupakan murid kelas XI.

“Mereka sedang di depan sekolah. Saya tidak tahu persis kejadiannya seperti apa. Waktu itu saya ada di dalam sekolah. Untuk murid atas nama Saiful kepalanya dijahit. Sementara yang kena sabetan di lengan bernama Juan. Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit mereka pulang. Sementara murid bernama Candra mengalami sabetan di punggung dan saat ini opname di rumah sakit,” kata Kepala SMAN 1 Klaten, Kawit Sudiyono.

Di sisi lain, lima warga mengalami luka akibat dianiaya gerombolan yang menggelar konvoi di wilayah Kecamatan Karangnongko saat pengumuman kelulusan SMA/SMK. Aparat kepolisian mengejar konvoi itu. Beberapa pelajar yang diduga ikut dalam kelompok konvoi itu ditangkap. Mereka lantas dibawa ke mapolres beserta sepeda motor yang dikendarai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif