SOLOPOS.COM - Teddy Friendly, salah satu patung raksasa buatan Thomas Dambo yang disembunyikan di dalam hutan. (thomasdambo.com)
Kisah unik kali ini tentang seniman asal Denmark yang membuat peta harta karun agar karya-karyanya bisa ditemukan.
Solopos.com, KOPENHAGEN – Seniman asal Kopenhagen, Denmark, Thomas Dambo, menggunakan cara unik untuk memamerkan hasil karyanya. Alih-alih menempatkan hasil karyanya di tempat yang biasa diakses banyak orang, Thomas menyembunyikan enam patung raksasa karyanya di enam lokasi di Kota Kopenhagen. Bagi siapapun yang ingin melihat patung raksasa tersebut harus menggunakan peta layaknya berburu harta karun.
Dikutip Solopos.com, dari laman thomasdambo.com, Minggu (30/4/2017), Thomas menyebut pameran karya seninya itu dengan Enam Raksasa Terlupakan: Perburuan Terbuka Harta Karun Patung. Thomas menempatkan enam patung karyanya di enam daerah di Kopenhagen, daerah-daerah tersebut antara lain, Rodovre, Hvidovre, Vallensbaek, Ishoj, Albertslund, dan Hoje Taastrup.
Tak hanya seniman biasa, Thomas juga seorang aktivis lingkungan, dilansir tvovermind.com, Jumat (28/4/2017), Thomas membuat karya seni dari bahan-bahan daur ulang. Untuk proyek Enam Raksasa Terlupakan, Thomas menggunakan kayu-kayu bekas bagunan yang sudah tak digunakan.
“Satu patung kurang lebih menghabiskan 600 papan kayu dari gubuk kayu tua, pagar, atau dari benda apapun yang sudah tak digunakan dan terbuat dari kayu. Saya dibantu beberapa warga lokal saat membuat patung tersebut,” terang Thomas.
Di laman resmi miliknya Thomas menjelaskan ingin membawa karya seni keluar museum dan juga untuk mendukung potensi wisata daerah-daerah di Kopenhagen.“Proyek ini bertujuan untuk membawa karya seni keluar dari museum, selain itu juga untuk menunjukkan keindahan alam di Kopenhagen yang kerap tak diperhatikan para wisatawan,” terang Thomas seperti dikutip dari laman pribadinya.
Di laman resminya, Thomas mengunggah peta buta layaknya peta harta karun yang menunjukkan lokasi patung raksasa buatannya. Peta yang disediakan merupakan peta buta sehingga tidak jelas di mana lokasi pasti tiap patung. Setiap patung akan didampingi sebuah batu bertuliskan puisi yang merupakan petunjuk untuk mencari patung raksasa selanjutnya.