Soloraya
Senin, 1 Mei 2017 - 08:00 WIB

Reses, Legislator Solo Dibanjiri Keluhan Jalan Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurani Rakyat, Supriyanto, berbicara dalam acara reses atau penyerapan aspirasi masyarakat di RT 003 RW 005 Kelurahan Sumber, Banjarsari, Sabtu (29/4/2017) malam WIB. (Istimewa)

Legislator DPRD Solo mendapat banyak keluhan terkait jalan rusak saat menggelar reses.

Solopos.com, SOLO — Kerusakan jalan lingkungan menjadi hal yang paling dikeluhkan warga dalam agenda penyerapan aspirasi masyarakat atau reses oleh para anggota DPRD Solo, akhir pekan ini.

Advertisement

Di samping itu, permasalahan infrastruktur lain juga masih mendominasi keluhan warga seperti adanya desakan untuk membangun drainase hingga perbaikan talut. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurani Rakyat, Supriyanto, mengungkapkan warga mengeluhkan banyaknya jalan lingkungan yang rusak.

Lokasinya antara lain di Kelurahan Sumber RW 004, 005, dan 012, Kecamatan Banjarsari. Politikus senior Partai Demokrat ini menggelar reses empat kali di empat tempat berbeda di Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Solo 2 atau Kecamatan Banjarsari, Jumat-Minggu (28-30/4/2017).

Advertisement

Lokasinya antara lain di Kelurahan Sumber RW 004, 005, dan 012, Kecamatan Banjarsari. Politikus senior Partai Demokrat ini menggelar reses empat kali di empat tempat berbeda di Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Solo 2 atau Kecamatan Banjarsari, Jumat-Minggu (28-30/4/2017).

“Perbaikan memang sudah ada, tapi persentasenya sedikit karena tidak berdasar pada skala prioritas. Tak hanya di Sumber, tapi juga di Turisari. Semestinya perbaikan ini berdasarkan pada survei dengan tingkat kerusakan berat dulu,” ungkapnya, kepada wartawan, Minggu (30/4/2017).

Ia menambahkan tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menganggarkan dana sebesar Rp3,5 miliar untuk perbaikan jalan lingkungan. Namun demikian, di wilayahnya hanya beberapa ruas jalan yang masuk daftar.

Advertisement

Warga juga mendesak adanya perbaikan talut anak sungai Gajah Putih tepatnya di Sumber RW 004, 005, dan 006. Tanah di tepi sungai tersebut rawan ambrol dan longsor. Kondisi ini diperparah dengan talut yang mengkhawatirkan lantaran tanah di sekitarnya terus tergerus air.

“Kualitas air dari Perusahaan Daerah Air Minum [PDAM] juga jelek karena kerap berwarna kecokelatan. Warga juga merasa terus diberatkan dengan naiknya tarif dasar listrik [TDL]. Hasil reses ini kami laporkan dalam rapat paripurna dan diserahkan Wali Kota untuk ditindaklanjuti. Selain itu, saya akan menindaklanjuti di Komisi II,” imbuh Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo tersebut.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FDIP), Y.F. Sukasno, juga menerima keluhan serupa. Dia menjelaskan warga di wilayahnya banyak yang mendesak adanya perbaikan jalan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka.

Advertisement

Sejumlah lokasi yang dikeluhkan masyarakat ada di RW 001, 003, dan 004 Kelurahan Mojosongo atau di sekitar kali kedung Jumbleng. “Warga juga minta dibangunnya drainase di kanan kiri Jl. Sartono sehingga jalan ini bisa awet. Di sisi lain, masyarakat curhat mengenai permohonan Kartu Identitas Anak [KIA] yang belum jadi sampai empat bulan,” tutur politikus PDIP dari Dapil Solo 3 atau Kecamatan Jebres tersebut.

Anggota FPDIP lain, Ginda Ferachtriawan, menambahkan kerusakan jalan lingkungan juga paling banyak dipertanyakan warga di wilayahnya. Menurutnya, masyarakat meminta Pemkot segera menangani hal ini karena sangat merugikan warga. Di samping itu, selokan yang tidak berfungsi juga jadi perhatian.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif