News
Minggu, 30 April 2017 - 16:25 WIB

Korban Jiwa Kecelakaan Maut Cianjur Jadi 11 Orang, Hati-Hati di Jalur Puncak-Cisarua

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil Avanza terlibat kecelakaan beruntun di Cianjur (Polda Jawa Barat)

Korban jiwa kecelakaan maut di Cianjur menjadi 11 orang. Pengendara di jalur Puncak-Cisarua diminta hati-hati karena ada normalisasi arus.

Solopos.com, CIANJUR — Kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Raya Puncak RT-05/RW-06, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Provinsi Jawa Barat hingga Minggu (30/4/2017) sore telah menewaskan sebanyak 11 orang. Sementara itu, beredar informasi lain bahwa korban meninggal mencapai 13 orang.

Advertisement

Dua korban kecelakaan yang mendapatkan perawatan medis di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, meninggal sehingga jumlah korban dalam kecelakaan di kawasan Ciloto itu menjadi 13. “Menjelang sore korban meninggal akibat kecelakaan beruntun di Ciloto-Cipanas bertambah menjadi 13 orang. Dua korban meninggal jenis kelamin pria warga Jakarta,” kata Wakapolres Cianjur, Kompol Adjie Morrison, di Cianjur, Minggu.

Dia menjelaskan, saat ini proses evakuasi terhadap korban di lokasi kejadian sudah selesai, tinggal menyingkirkan kendaraan yang masih dilakukan karena butuh sejumlah kendaraan berat dan derek.

Advertisement

Dia menjelaskan, saat ini proses evakuasi terhadap korban di lokasi kejadian sudah selesai, tinggal menyingkirkan kendaraan yang masih dilakukan karena butuh sejumlah kendaraan berat dan derek.

“Setelah memastikan seluruh korban telah dievakuasi ke rumah sakit, tidak ada lagi pencarian koran yang katanya tertimbun. Kami fokuskan untuk evakuasi kendaraan di dalam jurang, mengunakan alat berat dan derek,” katanya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Erik, megatakan kepada wartawan, jumlah korban meninggal sebanyak 11 orang, lima orang luka berat, serta 41 orang tercatat mengalami luka-luka ringan.

Advertisement

Erik juga menjelaskan bahwa dari sebelas korban yang meninggal dunia itu, terdiri atas sembilan orang berjenis kelamin laki-laki, dan dua lainnya perempuan. Saat ini, semua korban yang telah berhasil dievakuasi dari lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, atau setengan jam setelah kejadian.

AKP Erik menyebutkan pula bahwa dari sejumlah orang yang meninggal dunia tersebut, di antaranya sopir Bus Pariwisata Kitrans yang diduga mengalami rem blong dan menabrak kendaraan lainnya. “Saat ini belum ada tersangka, setelah ada olah TKP menggunakan teknologi yang kami miliki nanti kami laporkan lagi,” jelasnya.

Tentang pelaksanaan evakuasi, kata dia lagi, semua kendaraan kecuali Bus Pariwisata Kitrans sudah berhasil dievakuasi ke Polsek Cipanas. Kendaraan yang terlibat tabrakkan beruntun itu di antaranya Bus Pariwisata Kitrans dengan nomor polisi B 7058 BGA, lalu Avanza Silver B 1608 BKV, Xenia, mobil Pick Up, Toyota Rush Putih B-1672-PYW, serta empat sepeda motor.

Advertisement

Empat sepeda motor itu adalah Suzuki Satria Biru B-6917-BHK, Yamaha Mio Merah B-4503-BBI, sepeda motor Vario Merah B-3370-BQG, Vario Merah B-4503-BBI, serta satu angkot jurusan Cipanas-Puncak.

Dari hasil laporan sementara di lapangan, kecelakaan itu terjadi sama seperti kecelakaan yang sebelumnya terjadi di Tanjakan Selarong Kecamatan Megamendung Bogor pada Sabtu (22/4/2017), yakni akibat rem blong pada bus pariwisata yang menyebabkan menabrak sejumlah kendaraan di depannya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama, mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati jika berkendaraan melalui jalur Puncak Cisarua, karena sedang ada normalisasi arus kendaraan arah Puncak-Cianjur akibat adanya kecelakaan beruntun di Wilayah Cipanas Kabupaten Cianjur itu.

Advertisement

“Kami sudah memberlakukan satu jalur ke bawah untuk membantu normalisasi arus kendaraan dari arah Cianjur,” katanya.

Menurutnya pula, pihaknya sudah berkoordinasi membantu evakuasi korban kecelakaan Puncak Cipanas Kabupaten Cianjur dengan mengirimkan sejumlah anggota di perbatasan.

“Kondisi Puncak masih macet, tapi ke bawah untuk evakuasi kami sudah tawarkan tapi personel di sana masih cukup katanya. Jadi kami diminta membantu di perbatasan,” jelas AKP Hasby.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif