Soloraya
Minggu, 30 April 2017 - 19:35 WIB

KONFLIK KERATON SOLO: Ingin Temui Rumbai, Kak Seto Diberi Syarat Ini

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (kiri) bertemu pejabat Humas Keraton Solo, K.P. Bambang Pradotonagoro (tengah) dan Ketua Satgas Panca Narendra, K.G.P.H. Benowo (kanan), di Sasana Putra, Minggu (30/4/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Konflik Keraton Solo, Ketua LPAI Seto Mulyadi ingin bertemu Rumbai.

Solopos.com, SOLO — Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (Kak Seto) datang ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk bertemu putri PB XIII, G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, Minggu (30/4/2017).

Advertisement

Saat mengajukan izin untuk pertemuan itu, Kak Seto diberi syarat oleh Satgas Panca Narendra atau Tim Lima bentukan PB XIII. Syarat tersebut yakni pertemuan bisa dilakukan selain tapi tidak di Dalem Keputren, tempat Rumbai kini tinggal. (Baca: Rumai Laporkan Tim Lima ke Polisi, Ini Alasannya)

Pertemuan bisa dilakukan di bagian lain Keraton misalnya di Sasana Mulya dan atau tempat lainnya. Hal itu disampaikan Ketua Satgas Panca Narendra, K.G.P.H. Benowo, saat bertemu Kak Seto di Sasana Putra.

Advertisement

Pertemuan bisa dilakukan di bagian lain Keraton misalnya di Sasana Mulya dan atau tempat lainnya. Hal itu disampaikan Ketua Satgas Panca Narendra, K.G.P.H. Benowo, saat bertemu Kak Seto di Sasana Putra.

Benowo menjelaskan ia tak melarang Kak Seto bertemu Rumbai. Namun, larangan itu merupakan dhawuh dalem atau perintah raja.

“Aturan di Keraton sekarang dhawuh dalem silakan bertemu di mana, mau di Sasana Mulya atau lainnya enggak apa-apa. Tapi kalau Kak Seto ke dalam, jelas Sinuhun [Sinuhun PB XIII Hangabehi] dengan tegas melarang. Apalagi Kak Seto, nuwun sewu, jaler, laki-laki,” kata Benowo.

Advertisement

Namun, untuk kembali masuk ke dalam Keraton, itu merupakan wewenang PB XIII. “Kak Seto mungkin harus lebih mendalami sifat perilaku awal [Rumbai]. Enggak mungkin terjadi sesuatu kalau enggak ada masalah,” ujar Benowo kepada Kak Seto.

Pada kesempatan yang sama, pejabat Humas Keraton Solo, K.P. Bambang Pradotonagoro, menyayangkan informasi yang beredar di media sosial perihal Rumbai. Keraton tak pernah menghalang-halangi Rumbai untuk berkomunikasi maupun bertemu dengan putranya.

“Mas Dito [BRM Soeryo Pramuditho Adiwiwaha] kalau mau ketemu ibunya silahkan tapi dijemput ke luar lalu dibawa ke dalam. Ketika mau masuk mintalah izin sesuai aturan. Mas Dito boleh masuk, tapi dijemput di luar. Sinuhun tidak pernah melarang Dito,” terang Bambang.

Advertisement

“Jangan sampai Dito menjadi objek perseteruan antara bapak dengan anak, Sinuhun dengan Rumbai. Kasihan anaknya,” lanjut Bambang.

Menanggapi hal tersebut, Kak Seto mengatakan kedatangannya ke Keraton atas laporan Rumbai yang ingin bertemu putranya. Ia juga akan melakukan penilaian sejauh apa tingkat stres yang dialami Rumbai dan putranya.

Ia akan berkoordinasi dengan kepolisian dari tingkat Polres, Polda, hingga Mabes Polri supaya semuanya terselesaikan dengan baik. Ia juga memohon dengan sangat agar semua pihak bisa cooling down.

Advertisement

“Apa pun juga mohon kepentingan anak diutamakan baik luka jiwa, trauma, dan lainnya. Bukan karena dia anak keturunan Keraton tapi karena anak mengadukan kepada kami dan kami melakukan upaya untuk bisa memenuhi haknya untuk bisa bertemu secara teratur dengan sang bunda,” terang Kak Seto.

Kak Seto menjelaskan saat ini kondisi ibu dan anak itu sedang sakit. Ia menduga sakit tersebut karena faktor psikologis. “Jadi, kami juga memohon kepada semua keluarga besar Keraton agar menahan diri, cooling down, karena menyangkut masa depan kebudayaan yang kita junjung tinggi,” harap Kak Seto.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif