Jateng
Sabtu, 29 April 2017 - 01:50 WIB

INFLASI JATENG : BI Prediksi Jateng Kembali Deflasi April 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)

Inflasi diyakini BI Jateng tak akan terjadi pada April 2017 ini.

Semarangpos.com, SEMARANG — Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah memprediksi pada bulan April 2017 ini, Jawa Tengah tak akan mengalami inflasi. Sebab, pada April ini, Jateng diprediksi kembali deflasi seperti yang terjadi pada Maret 2017.

Advertisement

“Bulan lalu kan deflasi, bulan April ini bisa saja deflasi karena tidak ada lonjakan harga,” kata Kepala BI Kanwil Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo di Semarang, Jumat (28/4/2017).

Dia mengatakan jika melihat di bulan ini tidak ada kenaikan harga untuk administered price. Padahal untuk diketahui beberapa komoditas yang masuk ke administered price menjadi pemicu inflasi di antaranya harga BBM dan tarif TDL.

“Kalau bulan lalu kan deflasinya 0,12%, prediksi saya bulan ini juga tidak jauh dari angka itu,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan mengenai komoditas pemicu inflasi salah satunya adalah penurunan harga bawang merah. Untuk diketahui, saat ini bawang merah mengalami penurunan harga seiring dengan panen raya yang dilakukan di daerah sentra bawang merah salah satunya di Kabupaten Brebes.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Margo Yuwono mengatakan mengenai deflasi Jawa Tengah di bulan Maret 2017 merupakan dampak dari masuknya musim panen di antaranya untuk komoditas cabai rawit, cabai merah besar, dan beras. Khususnya untuk harga cabai rawit pada bulan lalu mengalami penurunan lebih dari 50% dari beberapa pekan sebelumnya yang mencapai lebih dari Rp100.000/kg.

“Selain itu juga beras, seperti yang kita ketahui saat ini beberapa daerah di Jawa Tengah sudah memasuki musim panen. Kondisi ini berdampak pada melimpahnya stok komoditas beras di pasaran,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan dari beberapa bahan makanan yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya deflasi di bulan Maret 2017, cabai rawit memberikan kontribusi paling besar, yaitu 0,1172%, diikuti oleh cabai merah sebesar 0,0784%, dan beras sebesar 0,0518%. Secara keseluruhan, menurut dia, deflasi tersebut disebabkan turunnya harga. Hal itu, ditunjukkan dengan penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,49%.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif