Jatim
Jumat, 28 April 2017 - 18:05 WIB

WISATA MAGETAN : Tumpeng dan Ingkung Semarakkan Bersih-Bersih Desa di Telaga Sarangan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Belasan orang yang terdiri dari pejabat dan sesepuh di Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, menaiki speedboat mengelilingi dan melarung sesaji di Telaga Sarangan, Jumat (28/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Wisata Magetan, seribuan warga Desa Sarangan mengikuti kegiatan bersih-bersih desa di Telaga Sarangan.

Madiunpos.com, MAGETAN — Seribuan warga Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan mengikuti acara bersih desa di kawasan wisata Telaga Sarangan, Jumat (28/4/2017) pagi. Dalam acara itu, warga membawa nasi tumpeng beserta ingkung untuk dimakan bersama di kawasan wisata itu.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di kawasan wisata Telaga Sarangan, Jumat sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah rombongan dari pemerintah dan sesepuh di Sarangan melakukan larung dan berkeliling di telaga menggunakan speedboat. Selain itu, seribuan warga terlihat membawa bungkusan berupa rantang dan baskom.

Kemudian bungkusan tersebut diletakkan di jalan pinggir Telaga Sarangan. Isi bungkusan tersebut yaitu berupa nasi tumpeng lengkap dengan ayam panggang, sayur, tempe, tahu, dan lainnya.

Setelah didoakan oleh sesepuh desa setempat, warga Sarangan mengambil pucuk nasi tumpeng dan diberi cakar atau kepala ayam serta sedikit sayuran dan kemudian dibuang ke telaga. Sedangkan makanan yang masih ada dimakan secara bersama-sama di tempat itu.

Advertisement

Warga yang datang terlihat lahap memakan makanan tersebut dan saling berbagi. Makanan yang tidak habis dimakan kemudian dibawa pulang untuk dijadikan berkat.

“Tadi membawa nasi tumpeng dengan ingkung satu. Kemudian ada sayur mayur yang diletakkan di rantang. Macem-macem sayurnya,” kata seorang warga Desa Sarangan, Karni, 58, kepada Madiunpos.com.

Dia menuturkan setiap tahun selalu mengikuti kegiatan bersih-bersih desa ini dengan membawa nasi tumpeng beserta ingkung. Karni menuturkan tradisi bersih-bersih desa ini sudah ada sejak ia belum lahir.

Advertisement

Lebih lanjut, dia menuturkan pucuk nasi tumpeng dan cakar dari masing-masing warga dibuang ke telaga. “Ini tradisi sudah lama, jadi kami hanya meneruskan saja,” kata dia.

Warga Sarangan lain, Marto Sarkon, 70, menyampaikan tradisi bersih-bersih desa ini sudah ada sejak zaman dahulu. Dia sangat senang mengikuti kegiatan ini karena bisa berkumpul dan makan bersama dengan warga Sarangan lainnya.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk merawat tradisi leluhur. Dia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadikan rezeki warga Sarangan lancar.

“Di setiap acara ini, kami bisa makan bersama dengan keluarga dan tetangga di pinggir Telaga Sarangan secara bersama-sama. Ini tradisi yang bagus,” ujar pria yang bekerja sebagai petani ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif