News
Jumat, 28 April 2017 - 19:30 WIB

Wakapolri Sebut Ada Titik Terang Kasus Teror ke Novel Baswedan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM bersama sejumlah LSM di Jogja membentangkan poster kecaman terkait peristiwa penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan di Kantor Pukat UGM, Selasa (11/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Polisi telah menemukan titik terang kasus teror penyiraman air keras ke Novel Baswedan.

Solopos.com, JAKARTA — Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan Polri sudah menemukan titik terang dalam penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang dilakukan orang tak dikenal.

Advertisement

“Sudah ada titik terang,” kata Komjen Syafruddin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Kendati demikian, Wakapolri enggan menjelaskan titik terang dalam kasus tersebut. “Tidak bisa diungkapkan di sini. Nanti Kapolda Metro yang akan menjelaskan detail,” katanya.

Pada 11 April 2017, seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pengendara motor. Air keras itu mengenai mata Novel sehingga ia dibawa ke Singapore National Eye Centre (SNEC) pada 12 April 2017.

Advertisement

Saat ini mata kanan Novel sudah mengalami perkembangan cukup bagus yaitu sudah bisa membaca dan mengenali huruf dengan dapat membaca sub judul koran dan mengenali wajah. Namun untuk mata kiri pemulihannya lebih lambat karena penglihatan mata kiri Novel masih buram dan ketika mencoba untuk mengenali angka dan huruf masih silau akibat terpapar air keras.

Sebelumnya, Kapolri menyatakan polisi masih mempelajari orang-orang yang tidak menyukai Novel Baswedan baik terkait persoalan pribadi maupun pekerjaannya untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras.

“Kami mencoba mempelajari motif siapa saja yang punya potensi tidak suka dengan yang bersangkutan baik secara dinas maupun pribadi, tetapi yang utama tentunya yang masalah pekerjaan,” kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian seusai menghadiri acara ramah tamah dengan civitas akademika UGM di Grha Sabha Prmana UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (26/4/2017) lalu.

Advertisement

Menurut Tito, hingga saat ini Tim Khusus Polri masih terus bekerja. Selain melakukan pengembangan tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menganalisa rekaman CCTV, memeriksa jaringan-jaringan komunikasi, saksi-saksi, serta mempelajari motif pelaku.

Tito mengatakan ada dua orang yang sudah diamankan oleh kepolisian, namun setelah dilakukan pemeriksaan keduanya terbukti bukan pelaku penyerangan terhadap Novel. “Ada dua orang yang sudah kami amankan, namun bukan pelakunya,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Novel Baswedan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif