Soloraya
Jumat, 28 April 2017 - 20:35 WIB

KISAH UNIK : Setiap Pengantin Baru di Kampung Sidorejo Klaten Diminta Sebar Benih Ikan di Kali

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepasang pengantin, Yuda dan Sifa, menebarkan ikan di Kali Lunyu Kampung Sidorejo, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten, Jumat (28/4/2017). (Istimewa)

Kisah unik, setiap warga yang menikah di kampung di Klaten ini mesti menebar benih ikan di kali.

Solopos.com, KLATEN — Sepasang pengantin menebar 100 benih ikan di alur Kali Lunyu, Kampung Sidorejo, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Jumat (28/4/2017). Penebaran benih ikan dilakukan sesuai kesepakatan yakni ketika ada warga yang melangsungkan pernikahan menebar benih ikan ke kali tersebut.

Advertisement

Sepasang pengantin itu adalah Yuda Taruna Putra, 26, dan Khairunnisa Nurul Sifa, 23. Mereka melangsungkan ijab kabul pada Jumat sekitar pukul 09.00 WIB di rumah orang tua Sifa, Kampung Sidorejo, RT 003/ RW 011, Kelurahan Kabupaten, yang tepat berada di tepi Kali Lunyu.

Seusai ijab kabul, pengantin itu menuju ke tepi kali yang dibatasi tembok guna menebarkan sekitar 100 benih ikan lele dan nila. “Ada dua kantong plastik berisi 100 ekor ikan. Ini bisa untuk sejarah hidup saya. Harapannya nanti ikannya bisa berkembang biak dan yang memancing juga banyak,” kata Sifa saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat.

Ketua RT 003, Kampung Sidorejo, M. Jumadi, 65, mengatakan pengantin baru diminta menebarkan ikan ke Kali Lunyu merupakan hasil kesepakatan warga. “Kalau ada yang menikah diusahakan bisa menebar ikan. Tetapi, ini sifatnya tidak wajib,” ungkap dia.

Advertisement

Yuda dan Sifa menjadi pengantin pertama di kampung tersebut yang menebarkan benih ikan di kali itu seusai melangsungkan ijab kabul. Jumadi menjelaskan niat warga membikin kesepakatan tak tertulis itu untuk mengembalikan ekosistem sungai.

“Jadi, memang spontanitas saja untuk menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Kami hidup bertetangga dengan Kali Lunyu. Mau tidak mau harus memberikan pembelajaran untuk menjaga lingkungan sekitar kami,” katanya.

Ide pasangan pengantin menebarkan benih ikan ke Kali Lunyu muncul setelah warga Sidorejo membentuk komunitas sekolah sungai pada November 2016 lalu. Jumadi menjelaskan sejak terbentuk, hampir saban Minggu warga gotong royong membersihkan Kali Lunyu. “Tidak hanya bersih-bersih, ada warga yang juga melakukan penebaran ikan,” ungkapnya.

Advertisement

Sekitar 200 warga kampung itu tergabung sebagai anggota komunitas termasuk Jumadi. Aksi bersih-bersih sungai itu kini bahkan tak hanya dilakukan warga Sidorejo. Warga Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, juga melakukan kegiatan yang sama di alur Kali Lunyu.

“Sebenarnya kegiatan membersihkan kali sudah lama dilakukan warga kami untuk mengurangi sampah. Namun, memang belum ada kekompakan dari hulu hingga hilir sehingga masih ditemui sampah. Alhamdulillah saat ini sudah ada komunikasi yang baik sehingga sungai mulai bersih dari sampah seperti pampers atau batang pohon pisang,” katanya.

Warga lainnya, Wulandari, 41, mengatakan Kali Lunyu belakangan sering menjadi lokasi memancing sejak banyak ikan yang ditebar warga. Ia menjelaskan hal itu tak jadi soal selama para pemancing tetap menjaga kebersihan kali.

“Di sekitar kali sudah ada spanduk larangan menyetrum ikan atau meracuni. Kalau ada yang ketahuan melanggar, nanti difoto dan dilaporkan,” kata Wulandari yang juga pengurus Srikandi Sungai Klaten tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif