Jateng
Jumat, 28 April 2017 - 15:50 WIB

INFLASI JATENG : Ganjar Minta Sihati Generasi III Selalu Update

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tampil dalam peluncuran aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditas (Sihati) Generasi III, di Kota Semarang, Jateng, Jumat (28/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Inflasi coba dikendalikan Pemprov Jateng dengan meluncurkan aplikasi Sihati Generasi III.

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng dan Bank Indonesia selalu memperbarui data yang ada di aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditas (Sihati) Generasi III.

Advertisement

Politikus dari PDI Perjuangan itu menilai aplikasi berbasis android yang baru diluncurkan di Kantor Perwakilan BI Jateng, Kota Semarang, Jumat (28/4/2017) itu harus lebih baik dari aplikasi serupa sebelumnya. “Saya lihat kemarin yang aplikasi sebelumnya [Sihati Generasi II] kurang update. Kaya harga komoditas di Boyolali, saya lihat masih data 2016. Harga tidak terpantau dengan baik,” papar Ganjar dalam acara peluncuran itu.

Ganjar menambahkan dengan aplikasi Sihati sebenarnya masyarakat maupun pemerintah sangat terbantu. Masyarakat jadi bisa memantau perkembangan harga-harga komoditas bahan pokok, seperti cabai, bawang merah, maupun barang putih. “Sementara untuk pemerintah [TPID] bisa menentukan kebijakan untuk mengendalikan inflasi daerah. Saat harga tinggi dan pasokannya seperti apa, di situlah pemerintah bisa melakukan intervensi,” beber Ganjar.

Sementara itu, salah satu petani cabai asal Magelang, Kunov, mengaku selama ini sangat terbantu dengan aplikasi Sihati. Meski demikian, ia berharap ke depan aplikasi itu tidak hanya menampilkan data harga dan produksi komoditas, tapi juga memberikan fasilitas pelayanan bagi produsen, petani dan peternak, untuk melakukan transaksi.

Advertisement

“Harapan kami ke depan aplikasi ini juga memberikan fasilitas bagi petani untuk melakukan perniagaan. Bisa secara online atau e-commerce,” tutur Kunov.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif