News
Jumat, 28 April 2017 - 20:00 WIB

Dibuat Meme Tentang "Karangan Bunga", JK Merasa Jadi Korban Hoax

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melambaikan tangan dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran, Kamis (27/4/2017). (Asiska Riviyastuti/JIBI/Solopos)

Wapres JK merasa jadi korban hoax terkait meme yang menggambarkan dirinya meminta instansi tak mengirim karangan bunga untuk Anies-Sandi.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga tak luput menjadi bahan meme atau informasi berbentuk gambar bercerita di media sosial. Dalam meme itu, JK digambarkan seolah menginstruksikan agar masyarakat tidak memberikan karangan bunga kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).

Advertisement

JK pun mempertanyakan meme yang beredar di media sosial tentang dirinya itu. Seperti yang kini menjadi viral, beberapa hari belakangan pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) mengirimkan karangan bunga yang membanjiri Balai Kota DKI Jakarta. Karangan bunga tersebut rata-rata berisi dukungan atau ungkapan kesedihan atas kekalahan Ahok-Djarot.

Sementara itu, di media sosial muncul meme dengan potret wajah JK dengan beberapa kalimat. “Pesan Saya Pada Semua Pihak Instansi Pemerintah atau Swasta Nanti Bulan Oktober 2017 Saat Pelantikan Anies dan Sandiaga Tidak Perlu MENGHAMBURKAN UANG untuk KIRIM KARANGAN BUNGA. Itu NORAK dan KUNO. Sebaiknya Uangnya Dikumpulin Untuk Fakir Miskin dan Anak Yatim. Anies dan Sandi akan Lebih Bahagia,” bunyi kalimat dalam meme itu.

JK menuturkan dirinya telah menjadi korban hoax karena tidak pernah memberikan pernyataan tersebut. Dia bercerita bahwa dia diperlihatkan meme tersebut oleh Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi dan Juru Bicara Wapres Husain Abdullah Jumat pagi.

Advertisement

“Kapan saya ngomong itu? Tadi pagi terkejut membaca itu seakan-akan saya memberikan komentar. Padahal saya tidak pernah mengomentari mengenai bunga-bunga, terkecuali bunga bank saya selalu minta untuk turun,” selorohnya seusai peluncuran Jaringan Wartawan Anti Hoax, di Istana Wakil Presiden, Jumat (28/4/2017).

Bahkan, JK berpendapat bahwa kejadian banyaknya kiriman karangan bunga tersebut malah harus disyukuri karena menjadi berkah tersendiri untuk penjual bunga. “Kalau bunga yang lain itu, berapapun terserahlah. Setidak-tidaknya, banyak pengrajin bunga yang mendapatkan pekerjaan baik, begitu kan?” tuturnya.

Masalahnya, JK mengatakan dirinya tidak terlalu sering memperhatikan informasi yang beredar di media sosial. “Kebetulan saya tidak pernah membaca begituan. Sekarang trennya adalah Presiden suka membaca itu, jadi memang mengetahui apa yang terjadi. Jadi hati-hati membikin hoax, pasti dibaca oleh Bapak Presiden,” candanya.

Advertisement

JK mengatakan inovasi teknologi memang telah mengubah banyak hal, termasuk informasi. Dengan kemajuan tersebut, masyarakat tidak bisa mencegah, namun bisa menyaring informasi yang akurat. Sehingga, dia mengharapkan media massa mainstream dapat ikut mengawasi untuk tetap memberikan informasi yang berkualitas dan sesuai fakta.

Oleh karena itu, dia mengharapkan peresmian Jaringan Wartawan Anti Hoax (Jawarah) dapat beraksi mengurangi “kejahatan” yakni fitnah yang disebarkan oleh informasi hoax tersebut. “Untuk melawan kedzaliman ya? Semoga Jawarah dapat melawan ‘kejahatan’ dan bersifat heroisme,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif