News
Jumat, 28 April 2017 - 06:00 WIB

AS Aktifkan Sistem Pertahanan Anti-Rudal, Warga Korsel Protes

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sistem anti-rudal THAAD (Nationalinterest.org)

AS secara sepihak mengaktifkan sistem pertahanan anti-rudal THAAD dengan alasan mencegah rudal Korut.

Solopos.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) akan mengaktifkan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) di Korea Selatan dalam hitungan hari untuk menangkis ancaman misil Korea Utara. Sistem pertahanan rudal canggih itu sedianya baru akan dioperasikan sebelum akhir 2017.

Advertisement

Namun, Panglima Komando Pasifik Amerika Serikat Laksamana Harry Harris mengatakan kepada Kongres bahwa sistem pertahanan rudal sudah akan siap dalam waktu dekat. “THAAD akan beroperasi pada hari-hari mendatang untuk mempertahankan Korea Selatan secara lebih baik terhadap ancaman Korea Utara yang semakin meningkat,” ujarnya sebagaimana dikutip Bisnis/JIBI dari bbc.co.uk, Kamis (27/4/2017).

Sementara itu, Korea Utara berjanji akan terus melakukan uji coba rudal dan uji coba nuklir. Pengerahan THAAD ini terjadi di tengah kekhawatiran akan adanya aksi militer di Semenanjung Korea.

AS telah mengerahkan sejumlah kapal tempur, termasuk kapal induk USS Carl Vinson dan kapal selam USS Michigan. Sementara itu, Korea Utara mengancam akan menenggelamkan kapal induk dan melancarkan serangan tangkalan super dahsyat terhadap upaya agresi AS.

Advertisement

Korea Utara berkali-kali melakukan uji coba rudal, termasuk uji coba rudal balistik yang gagal pada 16 April 2017 lalu, dan ancaman untuk melakukan lagi uji coba nuklir. Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence memperingatkan Korea Utara untuk tidak menguji Presiden Donald Trump.

Kehadiran sistem pertahanan rudal canggih di Korea Selatan sebenarnya ditentang oleh banyak warga negara itu karena khawatir justru akan menjadi sasaran serangan. Ketika peratalan tiba di Seongju pada Rabu (26/4/2017), warga setempat menggelar unjuk rasa.

China-Tiongkok juga marah atas kehadiran THAAD. Negara itu khawatir jika kemampuan radar THAAD bisa mempengaruhi keamanan militernya sendiri, dan mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan.

Advertisement

Inilah kemampuan THAAD
– Menembak rudal balistik jarak dekat dan jauh dalam fase akhir perjalanan rudal balistik
– Menggunakan teknologi menyasar untuk membunuh – tenaga kinetik menghancurkan hulu ledak yang meluncur
– Mampu menjangkau 200 kilometer dan dapat mencapai ketinggian 150 kilometer
– AS sebelumnya menerjunkan THAAD ke Guam dan Hawaii untuk mengantisipasi kemungkinan serangan dari Korea Utara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif