Jogja
Kamis, 27 April 2017 - 14:20 WIB

Penambang Batu di Srimulyo Membantah Telah Merusak Tanaman Warga, Ini Penjelasannya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Batu-batu dari penambangan Dusun Kradenan Srimulyo, Piyungan, Bantul. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pihak penambang membantah guguran batu-batu itu besar ke lahan milik warga
Harianjogja.com, BANTUL–Protes warga Dusun Kradenan, Desa Srimulyo, Piyungan menyusul guguran batu-batu besar ke lahan milik mereka, dibantah oleh pihak penambang. Mereka membantah guguran batu-batu itu masih terjadi di area penambangan.

Baca juga : Batu Raksasa Hasil Tambang Menggelinding ke Lahan Warga dan Merusak Tanaman
Hal itu diakui sendiri oleh Petugas Lapangan CV Cahaya Indra Laksana Sukiyarto. Saat dihubungi Harianjogja.com, ia menegaskan belasan batu berdiameter lebih dari 2 meter itu masih berserakan di wilayah penambangan. “Silakan cek saja, Mas. [Batu] itu masih di wilayah kami sendiri kok,” bantahnya.

Advertisement

Ia pun membantah jika terjadi gejolak sosial di sekitar wilayah penambangan. Diakuinya, sejak penambangan itu beroperasi beberapa tahun lalu, warga yang ada di sekitar lokasi tak pernah ada yang protes. Begitu pula terkait dengan gugura batu, selama ini pihaknya selalu melakukan pemantauan secara rutin.

“Saya sendiri yang melakukan pemantauan secara rutin. Saya jamin tidak ada yang salah. Semua batu itu tidak ada yang jatuh di lahan milik warga,” tegas Sukiyarto.

Sukiyarto menjelaskan, areal yang ditambangnya hingga kini memiliki luasan mencapai 3 hektare. Saat ini, pihaknya terus berencana untuk menambah luasan dengan melakukan pendekatan terhadap sejumlah pemilik lahan.

Advertisement

Sebaliknya, Sugi, salah satu warga pemilik lahan menyayangkan pembantahan tersebut. Pemasangan patok pembatas antara lahan miliknya dan areal penambangan pun dilakukannya sendiri. “Disaksikan oleh pihak penambang dan Kepala Dukuh [Kradenan],” tegasnya.

Terkait pembantahan itu, ia enggan menanggapinya. Dirinya pun mempersilakan kepada pihak penambang untuk berdalih apapun. “Silakan saja membantah. Toh sudah jelas kalau batu-batu itu masuk ke wilayah lahan milik saya,” tambahnya.

Saat mendatangi lahan, Selasa (26/4/2017) lalu, ia bahkan menemukan ada 3 buah batu berdiameter sekitar 2 meter berserakan di lahan miliknya itu. Batu-batu itu baru dilihatnya hari itu. Diakuinya, saat mendatangi lahan tersebut dua pekan lalu, batu-batu raksasa itu belum ada.

Advertisement

Menindaklanjuti temuan itu, ia pun sudah melapor kepada pihak Kepala Dukuh Kradenan. Akan tetapi, hingga kini pihaknya belum mendapatkan respon positif. “Kata Pak [Kepala] Dukuh, pihak pemilik usaha pertambangan belum bisa dihubungi,” katanya.

Seperti diberitakan, Selasa (26/4/2017) lalu, warga Dusun Kradenan sempat mengeluhkan banyaknya batu raksasa dari hasil penambangan, berguguran ke arah lahan miliknya. Akibatnya, sejumlah tanaman pun mengalami kerusakan. Tak hanya itu, warga pun waswas jika batu-batu besar itu menimpa mereka saat berada di lahan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif