News
Kamis, 27 April 2017 - 15:30 WIB

Ngeri, Pria Ini Bunuh Anak Lalu Gantung Diri Sambil Siaran Live Facebook

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Facebook (seventeen.com)

Facebook kembali kecolongan usai kasus bunuh diri yang disiarkan langsung kembali terjadi.

Solopos.com, BANGKOK – Pembunuhan yang disiarkan secara langsung lewat media sosial semakin marak terjadi. Kali ini hal serupa dilakukan oleh pria asal Thailand dengan melibatkan bayi perempuannya yang baru berusia 11 bulan.

Advertisement

Tayangan mengerikan itu telah dilihat sekira ratusan ribu orang dalam kurun waktu 24 jam sebelum akhirnya diketahui oleh pihak berwenang. Sayangnya, rekaman dari adegan kejam itu telah dibagikan oleh masyarakat. Penayangan video yang dibagikan pertama kali dilihat sebanyak 112 ribu kali. Sementara penayangan kedua ditonton sebanyak 2,5 juta kali.

Dilansir ITV, Rabu (26/4/2017), pria yang diidentifikasi sebagai Wuttisan Wongtalay (20 tahun) merekam dan menyiarkan adegan pembunuhan terhadap putrinya lewat akun media sosial Facebok. Dia menggantung leher putrinya di atap sebuah hotel. Setelah membunuh bayi nahas itu, Wongtalay kemudian bunuh diri dengan cara yang sama.

Mayat Wongtalay ditemukan oleh polisi Thailand bersebelahan dengan putrinya yang bernama Jullaus Suvannin.

Advertisement

Juru bicara Kepolisian, Jirasak Siemsak mengatakan, Wuttisan melakukan hal keji tersebut karena merasa telah diabaikan istrinya. Ia kemudian membawa anak perempuannya secara diam-diam ke hotel dan membunuhnya.

Sementara itu, saat dimintai keterangan istri Wongtalay, Chiranut Trairat, menyebut insiden itu adalah murni kesalahan suaminya. Dia juga mengaku sering diperlakukan kasar di masa lalu dan menyebut bahwa suaminya pernah menghabiskan waktu dua tahun di penjara sebelum mereka mulai berkencan.

Menurut Trairat, kejadian tersebut berlangsung usai keduanya terlibat pertengkaran karena sang suami mengaku merasa cemburu terhadap istrinya.

Advertisement

Sementara itu, menanggapi hal ini pihak Facebook mengaku kecolongan. “Ini adalah kejadian mengerikan dan kami turut berduka untuk keluarga korban. Sama sekali tidak ada tempat untuk konten semacam ini di Facebook,” ujar perwakilan Facebook seperti dilansir USAToday, Rabu (26/4/2017).

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg sendiri sempat mengatakan perusahaannya kini memiliki banyak “pekerjaan rumah” khususnya untuk melakukan pemantauan siaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif