Soloraya
Kamis, 27 April 2017 - 17:35 WIB

Jatah Makan Napi Rp6,4 Miliar Hanya Cukup untuk 7 Bulan, Rutan Solo Cari Talangan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petugas pengamanan Rutan Solo masuk ke dalam tahanan untuk membagikan makanan kepada warga binaan, Kamis (27/4/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Rutan Solo mendapatkan anggaran Rp6,4 miliar untuk jatah makan napi.

Solopos.com, SOLO — Rutan Kelas 1 A Solo tahun ini mendapatkan dana Rp6,4 miliar untuk makan para narapidana (napi). Dana sebesar itu hanya cukup untuk makan napi selama tujuh bulan.

Advertisement

Kepala Rutan Kelas 1 A Solo, Oga Geofanni Darmawan, mengatakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) tahun ini memberikan dana Rp6,4 miliar untuk makan para napi. Setiap napi mendapatkan jatah makan senilai Rp14.000 per hari.

“Kami memberikan makan kepada napi sehari tiga kali dengan pagu anggaran senilai Rp14.000 per orang,” ujar Oga kepada wartawan di Ruta Solo, Kamis (27/4/2017).

Advertisement

“Kami memberikan makan kepada napi sehari tiga kali dengan pagu anggaran senilai Rp14.000 per orang,” ujar Oga kepada wartawan di Ruta Solo, Kamis (27/4/2017).

Oga mengatakan jumlah warga binaan di Rutan Solo ada 600 orang dengan perincian 300 napi dan 300 tahanan. Rutan Solo overload selama lebih dari sepuluh tahun. Akibat over kapasitas tersebut berdampak pada membengkaknya anggaran makan napi.

“Kapasitas Rutan Solo idealnya 223 orang. Kami menerima napi dari tiga daerah yakni Sukoharjo, Solo, dan Karanganyar,” kata dia.

Advertisement

“Kami hanya mendapatkan jatah makan napi senilai Rp6,4 miliar per tahun. Jumlah napi di Rutan Solo cenderung naik sehingga anggaran makan membengkak,” kata dia.

Rutan Solo, lanjut dia, sudah mulai bergerak mencari pinjaman senilai Rp2,4 miliar kepada pihak ketiga. Uang pinjaman tersebut untuk biaya makan napi selama lima bulan yakni Agustus sampai Desember.

“Kami akan membayar utang tersebut tahun depan setelah Kemenkumham kembali mengucurkan dana makan napi,” kata dia.

Advertisement

Ia mengakui anggaran jatah makan napi 2016 juga membengkak. Akibatnya Rutan Solo pinjam uang dengan pihak ketiga senilai Rp800 juta. Uang pinjaman tersebut dapat dilunasi akhir tahun setelah melakukan pergesaran anggaran di sektor lain.

“Kami melakukan lelang terbuka untuk pengadaan makan napi. Peserta lelang adalah perusahaan katering di Soloraya,” kata dia.

Oga menambahkan ada beberapa cara yang dilakukan Rutan Solo untuk menutupi kekurangan uang makan napi. Cara tersebut dilakukan dengan melakukan pergeseran anggaran jatah makan milik lembaga pemasyarakatan (LP) di wilayah Soloraya.

Advertisement

“LP Boyolali memiliki jatah uang makan napi 200 orang tetapi jumlah napi hanya 100 orang. Kami menggunakan dana yang tidak terpakai itu untuk napi di Rutan Solo,” kata dia.

Sementara itu, salah seorang napi, Nonik, mengatakan setiap hari mendapatkan makan tiga kali dengan lauk tempe, ayam, dan telur. Makanan tersebut sudah layak untuk mencukupi gizi napi di Rutan Solo setiap hari.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif