Jatim
Kamis, 27 April 2017 - 12:05 WIB

Dubes Inggris Belajar tentang Toleransi di Pondok Gontor Ponorogo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik (kiri) disambut pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Rabu (26/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik belajar mengenai toleransi di Pondok Gontor.

Madiunpos.com, PONOROGO — Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Rabu (26/4/2017).

Advertisement

Dubes Inggris ini mengunjungi Pondok Gontor untuk belajar mengenai toleransi dan melihat aktivitas santri di pondok itu. Selain itu, ia juga ingin belajar bagaimana cara Indonesia dalam mengendalikan ekstremisme.

Pantauan Madiunpos.com di Pondok Gontor, Rabu malam, ribuan santri mengikuti acara bersama Moazzam Malik di masjid pondok tersebut. Ini merupakan kunjungan pertamanya di Pondok Gontor.

Malik menuturkan kunjungannya ke Gontor untuk belajar toleransi dan pengendalian ekstremisme. Dia menganggap Indonesia berhasil untuk mengendalikan gerakan ekstremisme.

Advertisement

“Indonesia berhasil mengendalikan kelompok ekstrem dibandingkan negara lain. Untuk itu saya berkunjung ke pondok pesantren untuk mengkaji bagaimana dan kenapa Indonesia bisa berhasil dalam hal ini,” jelas dia kepada wartawan.

Malik menuturkan pihaknya juga tertarik mempelajari bagaimana membuat hubungan lembaga Islam di Inggris menjadi erat seperti di Indonesia. Dia menuturkan saat ini hampir 50 persen penduduk Inggris beragama Islam dan 10 persen penduduk di London beragama Islam. Sebagian besar muslim di Inggris berasal dari negara yang mengalami konflik.

Pria berdarah Pakistan ini menyampaikan Indonesia memiliki rekam jejak tang baik sebagai negara yang toleran dan beragam. Peran sekolah dan universitas di Indonesia sangat penting dalam mendukung toleransi berdasarkan Pancasila.

Advertisement

“Ada banyak hal yang bisa dipelajari oleh Inggris tentang pengalaman Indonesia. Ada banyak pula yang bisa kita bagi sebagai negara demokrasi dan beragam,” jelas Dubes Inggris muslim pertama yang bertugas di Indonesia itu.

Pembantu Rektor I Universitas Darussalam Gontor, Hamid Fahmi Zarkasyi, mengatakan kunjungan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik di Pondok Gontor untuk belajar mengenai toleransi. Pondok Gontor diibarataan sebagai miniatur Indonesia yang terdapat ribuan santri dengan berbeda latar belakang serta ras. Namun dengan perbedaan tersebut, seluruh santri di Gontor bisa saling menghargai.

“Sebagian besar muslim di Inggris merupakan imigran dari Bangladesh, Pakistan, dan India. Sikap keagamaan mereka berbeda dengan muslim di Indonesia,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif