Soloraya
Rabu, 26 April 2017 - 07:10 WIB

WISATA SOLO : Harga Tiket Masuk Museum Keris Rp6.000 Per Pengunjung

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Keris Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Wisata Solo, harga tiket masuk ke Museum Keris ditetapkan Rp6.000/pengunjung.

Solopos.com, SOLO — Para pengunjung Museum Keris bakal ditarik biaya tiket masuk senilai Rp6.000 per orang. Harga retribusi tiket ini berlaku baik pada hari biasa maupun akhir pekan.

Advertisement

Di samping itu, tarif ini juga berlaku sama untuk orang dewasa maupun anak-anak. Namun demikian, operasional ini masih menunggu hingga peresmian yang dijadwalkan 20 Mei mendatang.

Kepala UPT Museum, Bambang M.B.S., menjelaskan penarikan retribusi tiket ini tidak akan diterapkan langsung setelah diresmikan. Setelah peresmian dan penyerahan Museum Keris dari pemerintah pusat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, retribusi tiket masuk bakal digratiskan dulu selama sebulan. (Baca juga: Jelang Peresmian, Pemkot Diminta Fokus Benahi Museum Keris)

Advertisement

Kepala UPT Museum, Bambang M.B.S., menjelaskan penarikan retribusi tiket ini tidak akan diterapkan langsung setelah diresmikan. Setelah peresmian dan penyerahan Museum Keris dari pemerintah pusat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, retribusi tiket masuk bakal digratiskan dulu selama sebulan. (Baca juga: Jelang Peresmian, Pemkot Diminta Fokus Benahi Museum Keris)

“Tentunya ini tidak seketika diterapkan. Ada waktu kira-kira sebulan bagi pengunjung bisa masuk secara gratis. Setelah itu, baru penarikan tiket kami lakukan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/4/2017).

Museum Keris pertama di Indonesia ini bakal buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Bahkan, Pemkot melalui Dinas Kebudayaan berancang-ancang membuka museum ini sampai malam hari. Selain itu, pengelola juga menyiapkan enam pemandu wisata yang di antaranya ada yang bisa berbahasa Inggris dan bahasa Prancis.

Advertisement

Namun demikian, tak semua keris ini bisa masuk karena diseleksi berdasarkan sejumlah kriteria seperti nilai historis. Sejauh ini keris tertua berasal dari era Kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Keris ini akan ditampilkan lengkap dengan penjelasan serta nama pemberinya.

“Ada 62 bilah keris yang sudah dipajang dalam displai kaca. Jumlah ini termasuk beberapa tombak dan pedang. Sebenarnya tim hampir rampung menyeleksi keris ini. Akan tetapi, yang agak susah itu menghadirkan nuansa njawani seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo,” tutur salah satu kurator, Bambang Tuko Wibowo.

Menurutnya, displai keris ini dibedakan di masing-masing lantai. Hal ini merujuk beberapa kategori, yakni keris bernilai sejarah dianggap sebagai artefak, untuk edukasi, dan keris hasil karya empu masa kini.

Advertisement

Ada tiga lantai untuk memajang keris-keris tersebut mulai lantai II hingga lantai IV. Sedangkan lantai I untuk ruang audio visual dan paling bawah adalah parkir.

“Membuat njawani ini bukan mengubah bentuk bangunannya, tapi ada penambahan ornamen-ornamen. Sebagai contoh, ditambah dengan seni ukir Jawa. Namun demikian, ini juga tergantung dengan donatur karena belum memungkinkan untuk dibiayai APBD kota,” katanya.

Sementara itu, kalangan legislator berharap Pemkot tidak lepas tangan meski harus menunggu sampai Museum Keris resmi diserahkan oleh pemerintah pusat. Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim, menilai museum ini nantinya bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kota Solo.

Advertisement

“Memang perbaikan harus menunggu dari pemerintah pusat, tapi Pemkot tentunya tak boleh lepas tangan. Hal ini karena bagaimana pun nanti yang tanggung jawab adalah Pemkot,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif