Soloraya
Selasa, 25 April 2017 - 15:38 WIB

PASAR KLEWER : Pemkot akan Gembok Pintu Masuk Alut pada 30 April

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pasar darurat Pasar Klewer di Alun-alun Utara Keraton Solo. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Koran Solo)

Pasar Klewer, Pemkot akan menggembok Alut pada batas akhir pengosongan pasar darurat 30 April.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengancam akan menggembok pintu masuk Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo pada Minggu (30/4/2017). Dia meminta para pedagang di pasar darurat segera pindah berjualan ke bangunan baru Pasar Klewer hari itu.

Advertisement

“Pada 30 April, pasar darurat di Alun-alun Utara mulai tutup. Pedagang harus pindah. Kalau pintu digembok kenapa? Pedagang enggak bisa masuk,” kata Rudy saat dimintai tanggapan Solopos.com soal masih adanya pedagang Pasar Klewer yang berjualan di pasar darurat, Senin (24/4/2017) sore.

Rudy meminta para pedagang mulai memindahkan semua barang dagangan dari pasar darurat ke Pasar Klewer yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (21/4/2017) lalu. Dengan begitu pengunjung tidak akan bingung harus membeli barang di Pasar Klewer atau pasar darurat.

Advertisement

Rudy meminta para pedagang mulai memindahkan semua barang dagangan dari pasar darurat ke Pasar Klewer yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (21/4/2017) lalu. Dengan begitu pengunjung tidak akan bingung harus membeli barang di Pasar Klewer atau pasar darurat.

Jika pedagang bisa lebih cepat pindah, Pemkot juga terbantu karena bisa segera mengembalikan kondisi Alut seperti sediakala saat belum ada pasar darurat. “Alut akan dikembalikan seperti semula. Jadi pedagang harus meninggalkan pasar darurat. Pedagang telah diberi tempat di bangunan baru Pasar Klewer untuk berjualan. Silakan pengunjung mulai memberitahukan kepada para pelanggan jika mau pindah ke pasar baru,” jelas Rudy.

Disinggung soal kondisi bangunan Pasar Klewer baru, Rudy berharap para pedagang, karyawan, termasuk pengunjung menjaga betul aset pasar. Dia menyesalkan terjadinya peristiwa tembok ambrol karena terhantam troli pada Senin.

Advertisement

“Saya berharap kepada para pedagang, tenaga kerja, dan pengunjung harus punya rasa memiliki, merawat, menjaga, dan mengamankan Pasar Klewer. Bukan hanya isinya yang diamankan, tapi juga bangunannya. Peristiwa over muatan yang tidak bisa dikendalikan hingga menabrak tembok, bisa sebagai pembelajaran supaya para pedagang dan para tenaga kerja berhati-hati,” terang Rudy.

Dimintai tanggapan soal tidak semua kendaraan roda empat bisa parkir di basement Pasar Klewer, Rudy menyatakan bukan tidak mungkin nanti dilakukan perubahan sudut jalan. Mobil ceper seperti sedan maupun mobil tipe kecil tidak diperbolehkan petugas Dishub masuk ke basement karena khawatir bagian bawah mobil tersangkut di sudut jalan.

Dia menyebut pengubahan infrastruktur di Pasar Klewer bisa dilakukan setelah aset diserahkan ke Pemkot. “Nanti dilihat lebih dulu masalah desian Pasar Klewer. Kalau desain pasar kan sudah dibuat lewat konsultan DED. Kalau fisik kenyataannya sudah sesuai desain tapi ternyata enggak bisa dimanfaatkan, harus diubah lagi. Bisa diubah tapi setelah diserahkan kepada pelaksana proyek,” tutur Rudy.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Muhammad Nasir, meminta dukungan Pemkot terkait penyelesaian masalah pedagang yang kiosnya terkena pilar bangunan Pasar Klewer. Pedagang kurang nyaman berjualan di kios pasar yang begitu sempit.

Ukuran normal kios di bangunan Pasar Klewer baru adalah 390 cm persegi. Sedangkan kios milik Nasir yang terkena pilar hanya seluas sekitar 350 cm persegi.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif