Sport
Selasa, 25 April 2017 - 08:30 WIB

Ironis! 10% Pesepakbola Tewas Karena Bunuh Diri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/anneahira.com)

Pemain sepak bola ternyata banyak yang meninggal karena bunuh diri.

Solopos.com, GAZIANTEP — Dunia sepak bola kembali berduka setelah mantan bek Timnas Cheska, Frantisek Rajtoral, ditemukan tewas bunuh diri di apartemennya di Gaziantep, Turki, Senin (24/4/2017). Rajtoral yang musim ini membela klub Turki, Gaziantepspor, tewas dalam usia 31 tahun. Pemain yang mengoleksi 14 caps bagi Timnas itu diduga putus asa dengan masalah pribadi yang membelitnya.

Advertisement

Bukan kali ini saja seorang pesepakbola profesional nekat mengakhiri hidupnya. Tahun 2009 publik sepak bola dikejutkan dengan kasus bunuh diri kiper Timnas Jerman, Robert Enke. Pemain Hannover itu nekat menabrakkan diri ke kereta karena depresi atas kematian putrinya pada 2006. Pada 2011, eks bintang Newcastle United yang juga pelatih Timnas Wales, Gary Speed, ditemukan tewas tergantung di rumahnya di wilayah Chester.

Kasus bunuh diri pemain bola saat masih aktif maupun pensiun sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Legenda Barcelona, Joan Gamper, dikabarkan bunuh diri karena tak kuat dengan perlakuan penguasa Spanyol saat itu pada dirinya. Presiden pertama Barcelona itu memang dikenal sangat menyokong nasionalisme Catalan.

FifPro, sebuah lembaga untuk memayungi pesepakbola profesional lintas negara, pernah menyurvei jumlah kasus bunuh diri yang melibatkan pesepakbola profesional di seluruh dunia. Hasilnya mengejutkan. Lebih dari 10% kematian mereka disebabkan karena bunuh diri. Aksi nekat itu ada yang dilakukan saat masih aktif menjadi pesepakbola maupun sudah gantung sepatu.

Advertisement

“Setiap tahun kami memantau angka kematian ini. Rata-rata tak mudah menemukan alasan aksi nekat mereka,” ujar Vincent Gouttebarge, Chief Medical Officer FifPro, dilansir The Guardian, Selasa (24/4/2017).

Bagi kasus bunuh diri yang melibatkan pemain pensiun, Gouttebarge melihat hal ini karena “kekagetan” mental pemain setelah lepas dari gemerlap dunia bola. “Tak mudah beralih untuk menjadi orang biasa. Ketika Anda mengalami ini, Anda akan merasakan sejumlah stres.”

Untuk kasus kematian Rajtoral yang sedang hangat, Presiden Gaziantepspor, Levent Kizil, mengaku tak menyangka pemainnya bakal bunuh diri. Dia menyebut Rajtoral memiliki semangat yang baik dan terlihat tidak memiliki masalah. Rajtoral yang pernah bermain di Liga Champions bersama Viktoria Plzen mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Advertisement

“Rekan setimnya khawatir setelah dia tidak ikut dalam sesi latihan hari ini. Saya benar-benar tidak tahu kenapa dia melakukan itu,” ujar Kizil dilansir Telegraph.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif