Entertainment
Selasa, 25 April 2017 - 13:40 WIB

Bani Nasution Dokumentasikan Kehidupan Petani di Eropa

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bani Nasution (Istimewa)

Filmmaker Bani Nasution menggarap karya baru.

Solopos.com, SOLO — Filmmaker Solo Bani Nasution kembali menyoroti isu sosial kemasyarakatan dalam karya terbarunya. Sebelumnya, Bani telah merampungkan perbincangan soal jalan satu arah dalam film dokumenter Sepanjang Jalan Satu Arah,

Advertisement

Bekerja sama dengan Goethe-Institut Jerman, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo ini bakal mengangkat realitas petani di kawasan Eropa, tepatnya daerah Leidingen, yang secara administrasi kenegaraan terbagi dalam dua wilayah yaitu Prancis dan Jerman.

Film dokumenter pendek yang diperkirakan berdurasi 15 menit tersebut menggambarkan bagaimana petani bertahan hidup dengan dua cara yang berbeda, mulai soal urusan pertanian, pajak, hingga hal-hal sepele seperti belanja kebutuhan sehari-hari.

“Daerah yang diisi 200 kepala keluarga tersebut masing-masing memiliki dua fasilitas publik misalnya dua gereja, pemadam kebakaran, dan kepala wilayah yang berbeda. Fokusnya nanti soal kehidupan sehari-hari mereka. Misal bagaimana mereka menghabiskan uang untuk berbelanja, Perancis yang terkenal sebagai negara agrikultur, sedangkan Jerman negara industri pasti berbeda soal harga bahan pokok,” terang dia.

Advertisement

Proses shooting baru akan dimulai pekan ini. Sebelumnya ia melakukan riset melalui surat kabar Jerman dan beberapa artikel pendukung sejak awal tahun lalu.

Bani diberi waktu sekitar tiga pekan untuk tinggal di Leidingen sebelum mendokumentasikan keseharian masyarakat di sana. Selanjutnya proses editing video dilakukan di Indonesia. Selama shooting ia dibantu kampus seni Hochschule fur Bildende Kunste (HFBK) Hamburg yang akan mengurusi akomodasi, maupun kebutuhan translator.

Serangkaian projek 5 Island 5 Village ini merupakan hasil kerja sama Goethe-Institut Jerman dengan Universitas Indonesia. Selain Bani, ada empat filmaker muda dari Jakarta dan Yogyakarta yang juga dipercaya untuk menggarap film pendek di Jerman mulai pekan ini. Sebelumnya para pemenang program 5 Island 5 Village mengikuti serangkaian seleksi sejak Februari lalu.

Advertisement

Kegiatan yang melibatkan para sutradara muda Indonesia di daerah pelosok Jerman  merupakan bagian kedua dari program  5 Island 5 Village. Bagian pertama diawali 2016 dengan mendatangkan lima sutradara asal Jerman. Mereka menghabiskan sekitar tiga pekan untuk membuat film pendek di lima pulau Indonesia. Ditemani lima orang akademisi muda bidang kebudayaan Universitas Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif