News
Selasa, 25 April 2017 - 08:00 WIB

AGENDA SOLO : Siap-Siap Hari Tari Dunia! 3.500 Penari akan Beraksi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gabungan penari mementaskan tari kolosal bertema Pesona Solo Kemilau pada pertunjukan Solo 24 Jam Menari di Jl. Jendral Sudirman, Solo, Jumat (29/4/2016). (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Agenda Solo, peringatan Hari Tari Dunia tak lama lagi digelar di Solo.

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya 3.500 penari dari berbagai kota Indonesia turut memeriahkan perayaan Hari Tari Dunia (HTD) 2017 Solo yang rencananya diselenggarakan, Sabtu (29/4/2017) – Minggu (30/4/2017) di Kompleks Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Advertisement

Di antaranya, tiga empu tari I Nyoman Cahya asal Bali, Rusini Solo, dan Slamet Santosa Magelang yang tampil Sabtu, pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Seperti biasanya, perayaan ini juga dimeriahkan pentas tari selama 24 jam yang bakal ditampilkan oleh Danang Pamungkas asal Solo, Anter Asmorotedjo Yogyakarta, dan Asep Sulaeman dari Bandung.

Beberapa kelompok, komunitas, maupun instansi dari bidang ilmu lain juga turut memeriahkan acara. Pada Sabtu dini hari, para difabel Solo rencananya ikut tampil di tengah-tengah audience. Sesuai tema yang diangkat tahun ini Merayakan Migrasi Tubuh, mereka tidak akan mementaskan satu judul tarian penuh, melainkan bergerak dan bereksplorasi dengan tubuh masing-masing.

Advertisement

“Ya sesuai tema yang kami angkat, kami ingin nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan pesan-pesan moral dari masing-masing pengisi acara bisa menjadi bahan eksplorasi tubuh mereka untuk ditampilkan dalam pentas ini,” terang Ketua Panitia Dwi Wahyu saat diwawancara Solopos.com di kampus ISI Solo, Kamis (20/4/2017).

Yang membuat Wahyu berkesan, tahun ini mereka kedatangan para santri dari Pondok Pesantren di Pekalongan. Ia membayangkan migrasi tubuh para santriawan dan santriawati tersebut bergerak bebas menjadi satu kesatuan tari yang indah.

Selain penari-penari andal, seniman keraton seperti Yogyakarta juga ikut berkontribusi. Kecuali Keraton Solo yang absen pada tahun ini.

Advertisement

Serangkaian acara bakal dibuka, Sabtu, pukul 06.00 WIB dari Rektorat ISI Solo, dan diakhiri orasi budaya di Teater Kapal. Rektor ISI  Sri Rochana diagendakan ikut tampil menari dalam pembukaan. Sementara naskah orasi saat penutupan pentas bakal dibacakan budayawan asal Jakarta Prof. Dr. Muji Sutrisno, SJ.

Selain tari-tarian, HTD 2017 juga diisi dengan sarasehan, dokumentasi film, serta pameran foto pertunjukan. Sayangnya, Wahyu mengatakan perayaan hanya akan dilakukan di area kampus. Tarian di sejumlah titik strategis kota seperti mal, kawasan Bank BI, dan Bandara dipastikan tidak ada.

“Ya tahun ini lokasinya memang lebih sedikit dari pada dulu. Karena waktu yang mepet kami dari ISI akhirnya memutuskan tidak megadakan pentas di tempat lain di luar kampus. Kalaupun ada pentas di luar itu agenda orang lain bukan serangkaian HTD di ISI,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif