Soloraya
Senin, 24 April 2017 - 15:00 WIB

Puluhan Bangunan Tepi Tol Soker Tergusur Rel Kereta Bandara Adi Soemarmo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas survei dari Provinsi Jawa Tengah mengukur lahan di tepi Tol Solo-Kertosono, Desa Dibal, Ngemplak, Boyolali, Senin (24/4/2017). Pengukuran lahan itu untuk persiapan pembangunan jalur kereta api (KA) dari Stasiun Balapan-Bandara Internasional Adi Soemarmo. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Proyek rel kereta Bandara Adi Soemarmo akan menggusur puluhan bangunan di tepi Tol Soker, Dibal, Ngemplak, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan bangunan di sepanjang tepi Tol Solo-Kertosono (Soker) wilayah Kecamatan Ngemplak dipastikan tergusur. Hal itu menyusul dimulainya proyek pembangunan rel kereta api (KA) dari Stasiun Balapan Solo menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo yang melintasi tepi Tol Soker.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di Desa Dibal, Ngemplak, Senin (24/4/2017), sejumlah petugas survei dari Dinas Perhubungan Jawa Tengah telah terjun ke lokasi untuk mengukur tanah di sepanjang tepian Tol Soker. Pengukuran tanah itu sebagai tindak lanjut pencanangan pembangunan rel yang menghubungkan Stasiun Balapan menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo.

Koordinator surveyor, Joko Triyono, mengatakan pengukuran lahan akan dikebut. Instruksi itu disampaikan kepadanya menyusul proyek harus kelar maksimal dalam dua tahun ini.

Menurut Joko, pengukuran dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama, untuk pembangunan rel satu lajur. Dan yang kedua untuk persiapan rel dua lajur (double track). “Yang jelas, kami diminta mengukur lahan untuk double track sekaligus,” terangnya saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Advertisement

Lebih jauh, Joko menjelaskan satu lajur rel membutuhkan lahan selebar 6 meter terhitung dari batas tepi Tol Soker. Jika jalur yang bakal dibuat adalah double track, maka lahan yang dibutuhkan minimal selebar 12 meter terhitung dari batas tepi Tol Soker. “Yang jelas, akan ada banyak tanah dan bangunan yang harus dibebaskan untuk pembuatan double track KA. Tapi, kami hanya bertugas melakukan survei lokasi,” terangnya.

Kepala Desa Dibal, Budi Setyono, membenarkan rencana pembebasan lahan dan bangunan milik warga di desanya. Berdasarkan hitungan sementara, ada 20-an lahan dan bangunan milik warganya yang bakal tergusur. “Petugas dari Dishub Semarang sudah koordinasi dengan kami beberapa hari lalu. Intinya, akan ada pembebasan lahan dan bangunan untuk proyek rel menuju bandara ini,” terangnya.

Sebagian warga Dibal yang bakal terkena pembebasan lahan, kata dia, sudah mendapatkan pemberitahuan darinya secara nonformal. Sebagian besar, kata dia, tak ada yang menolak selama kompensasinya wajar. “Malah warga ada yang senang karena perekonomian warga akan meningkat dengan pembangunan prasarana transportasi terintegrasi yang melintasi Desa Dibal,” terangnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif