Soloraya
Senin, 24 April 2017 - 19:35 WIB

Bank Jateng Dukung Polisi Ungkap Hilangnya Saldo Tabungan PNS Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mesin ATM (JIBI/Dok)

Bank Jateng mendukung polisi mengungkap kasus hilangnya saldo tabungan nasabah atas nama PNS di Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Pimpinan Bank Jateng Cabang Sragen mendukung upaya polisi mengungkap kasus hilangnya saldo tabungan nasabah atas nama Ine Marliah, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Sragen.

Advertisement

Di sisi lain, Bank Jateng membantah adanya penarikan uang atau rush money secara besar-besaran dari para nasabah setelah mencuatnya kasus itu. Pimimpin Bank Jateng Cabang Sragen, Bambang Heru Santoso, mengatakan Bank Jateng sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah aksi pencurian personal identification number (PIN) atau penggandaan kartu anjungan mandiri tunai (ATM) yang kerap menjadi modus pembobolan rekening nasabah di dunia perbankan.

Dia menegaskan penerbitan kartu ATM dan PIN hanya dilakukan di card center di kantor pusat Bank Jateng. “Kerahasiaan PIN saat diberikan kepada nasabah sangat terjamin. PIN itu diberikan dalam amplop yang tersegel. Perubahan PIN selanjutnya menjadi otoritas dan tanggung jawab pemilik rekening,” ujar Bambang saat ditemui Solopos.com, Jumat (21/4/2017) sore.

Bank Jateng, kata Bambang, juga sudah melengkapi mesin ATM dengan anti-skimming. Bibir slot kartu ATM didesain khusus untuk menghindari potensi penggunaan skimming.

Advertisement

Kamera closed circuit television (CCTV) juga sudah terintegrasi dengan mesin ATM. Bank Jateng juga melengkapi penutup keypad supaya nasabah lebih aman saat memasukkan data.

“Pemantauan dan pemeriksaan mesin ATM dilakukan secara rutin untuk mencegah adanya barang-barang mencurigakan di sekitar mesin ATM,” terang Bambang.

Bambang menjelaskan kasus hilangnya saldo tabungan milik Ine Marliah merupakan hal umum di dunia perbankan. Ke depan, dia bakal melakukan upaya pencegahan atau protektif supaya nasabah lebih berhati-hati dalam menyimpan kartu ATM.

Advertisement

Nasabah juga diimbau tidak menginformasikan PIN kepada siapa pun. Secara periodik, Bambang menyarankan supaya PIN diganti. “Kami mendukung upaya polisi untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas. Kami berharap polisi bisa mengungkap pelaku pencurian saldo yang sebenarnya. Bank Jateng siap setiap saat apabila dimintai keterangan oleh polisi,” paparnya.

Wakil Pemimpin Bank Jateng Retno Tri Wulandari menegaskan tidak ada penarikan uang atau rush money oleh nasabah Bank Jateng. Dia mengakui setelah kasus itu mencuat, sejumlah PNS datang ke Bank Jateng untuk meminta rekening koran.

Setelah dijelaskan rekening nasabah aman, mereka bisa memahaminya. “Tidak ada itu rush money. Yang ada hanya meminta rekening koran. Kalau ada berita yang menyebut terjadi penarikan uang secara besar-besaran di Bank Jateng, itu tidak benar,” tegasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif